Kehadiran buku ini sebagai manifestasi representatif budaya literasi masyarakat dalam mengawal roh perjuangan konstitusi dan nilai-nilai pancasila dalam koridor yang tepat. Buku ini bukan membahas problematika kepresidenan secara normatif semata namun lebih terperinci terhadap isu politik praktis yang melibatkan dominasi pengusaha, pelanggar HAM dan politikus koruptor ke dalam lingkaran politik kenegaraan yang mampu mempengaruhi susunan kabinet yang lebih akomodatif.
Tentunya praktik demokrasi yang demikian berpotensi menyalahgunakan kewenangan terutama pengelolaan anggaran dan kebijakan yang lunak terhadap hukum sehingga berpotensi melahirkan kekuasaan satu tangan yang ditandai dengan melemahnya oposisi. Konspesi filosofi ketatanegaraan Indonesia sudah mulai bergeser dalam pemaknaan Pancasila dan penerapan UUD 1945 yang dapat mengakibatkan sistem ketatanegaraan menjadi chaos dan instabilitas pemerintahan yang tak terduga. Buku ini ditujukan kepada mahasiswa, aktivis, pengamat, praktisi, dan lembaga pemerintahan sehingga mampu melihat praktik ketatanegaraan dalan sudut pandang politik hukum sehingga pengakuan negara hukum demokrasi yang Pancasila dapat dinikmati seluruh unsur masyarakat Indonesia. Buku ini mencoba menghadirkan solusi terhadap sistem ketatanegaraan dengan lebih efektif dan efisien serta impilikasinya secara menyeluruh tanpa melanggar batas-batas ideologi Pancasila
Nico Reynaldi Hutabarat merupakan tokoh pergerakan pemuda. Semasa kuliah aktif dalam berbagai kegiatan ilmiah, sosial, dan praktisi keilmuan mulai dari tingkat lokal hingga internasional. Dirinya juga aktif mengikuti kegiatan organisasi kemahasiswaan, kepemudaan dan berbagai organisasi lainnya yang kerap di percaya menjadi pimpina organisasi. Melalui pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya membuat buku karangannya ini lebih kaya akan substansi yang filosophi, akademis yang disajikan dengan bahasa yang mudah dicerna berbagai kalangan