Di tengah dunia yang terus berubah—di mana modernitas sering menafikan tradisi, dan pembangunan kerap mengabaikan keberlanjutan—Paradoxical Hybridity hadir sebagai ajakan untuk berdamai dengan paradoks, dan menjadikannya sebagai kekuatan kreatif.
Melalui pendekatan riset dan narasi yang reflektif, Dian Nafi mengajak pembaca menjelajahi situs-situs budaya seperti Masjid Agung Demak, pawestren, pesantren urban, hingga ruang-ruang hidup sehari-hari. Buku ini menyingkap bahwa spiritualitas dan keberlanjutan tidak harus berjalan sendiri-sendiri, melainkan bisa dirajut bersama dalam desain, kebijakan, dan gaya hidup.
Paradoxical Hybridity adalah buku untuk arsitek yang ingin berpikir lebih dalam,
budayawan yang ingin membumikan gagasan,
dan siapa saja yang mencari jalan pulang ke rumah nilai.
Dian Nafi adalah seorang arsitek, penulis, peneliti budaya, dan pendidik yang telah lama menjelajahi persimpangan antara ruang, spiritualitas, keberlanjutan, dan nilai-nilai lokal. Ia menempuh pendidikan dan praktik arsitektur sembari mengembangkan perspektif transdisipliner yang membentangkan jembatan antara tradisi dan modernitas.
Sebagai penulis produktif dan pendiri Hasfa Institute, Dian dikenal melalui karya-karyanya yang meresapi arsitektur sebagai laku hidup, bukan sekadar desain visual. Gagasan-gagasannya sering hadir dalam bentuk buku, esai budaya, dan riset akademik, terutama dalam bidang ruang-ruang spiritual perempuan, arsitektur pesantren, dan co-living berkelanjutan berbasis nilai komunitas.
Ia telah mempresentasikan karya dan pemikirannya di berbagai forum nasional dan internasional, termasuk di Jerman, Asia Tenggara, dan Timur Tengah, serta menjadi finalis berbagai kompetisi riset dan beasiswa bergengsi, seperti DAAD Jerman