Pendidikan Islam Integratif: Best Practice Integrasi Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum Pendidikan Tinggi

· Gestalt Media
4.4
11 review
E-book
264
Mga Page
Hindi na-verify ang mga rating at review  Matuto Pa

Tungkol sa ebook na ito

Wacana hubungan agama (Islam) dan sain telah bergulir sejak Syed Muhammad Naquib al-Attas, Ismail Razi al-Faruqi, Murice Bucaile, Syed Hussein Nasr, dan Ziauddin Sardar serta para pemikir Indonesia seperti Nurcholis Madjid dan M. Amin Abdullah. Menurut catatan saya, paling tidak ada lima varian hubungan antara Islam dan sains: justifikasi atau ayatisasi ilmu atau sebaliknya pembuktian kebenaran Al-Qur’an dan Hadis, relasi dan titik temu (interface) Islam dalam ilmu pengetahuan; komparasi ontologi, epistemologi, dan aksiologi ilmu dalam Islam, kolaborasi ilmu dan Islam, dan rekonstruksi ilmu dalam Islam. Walaupun ada beberapa varian tentang bagaimana pola atau model hubungan Islam dan sains itu, upaya perwujudannya dalam dunia pendidikan terus bergulir salah satunya adalah integrasi Islam dan sains yang menjadi semboyan utama berdirinya Universitas Islam Negeri (UIN) yang merupakan ekspansi dari IAIN dan STAIN. Upaya ijtihadi hubungan Islam dan sains di UIN melahirkan beberapa model, di antaranya: jaring laba-laba (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta), pohon ilmu (UIN Maliki Malang), dan twins tower (UIN Sunan Ampel Surabaya). Walaupun model integrasi itu belum sepenuhnya melembaga, namun upaya itu patut dihargai karena membangun paradigma keilmuan memerlukan beberapa generasi sampai menemukan suatu mazhab keilmuan (school of knowledge) tertentu. Buku yang merupakan hasil penelitian disertasi, yang mengkaji tentang integrasi Islam dan sains dalam kurikulum di UINSA Surabaya, ini boleh dikatakan sebagai penelitian awal yang diharapkan dapat mengilhami dan sekaligus sebagai pijakan bagi peneliti-peneliti berikutnya sejalan dengan semakin matangnya konsep integrasi itu sendiri.

 

Prof. Dr. Tobroni, M.Si.

Guru Besar Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang

Mga rating at review

4.4
11 review

Tungkol sa may-akda

Dr. Lukman Hakim, M.Pd.I. Lulus S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Universitas Negeri Malang, S-2 Jurusan Magister Pendidikan Agama Islam di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, dan S-3 Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Program Doktoral Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Saat ini ia aktif sebagai dosen tetap pada Program Studi PAI Fakultas Agama Islam Universitas Nurul Jadid (UNUJA). Selain itu juga sedang melaksanakan amanah tri dharma Perguruan Tinggi yakni sebagai Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Probolinggo periode tahun 2019-2024.


Prof. Dr. H. Tobroni, M.Si., guru besar bidang filsafat pendidikan Islam Fakultas Agama Islam, serta Ketua Program Doktor Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang, dan Dosen di Program Doktor UIN Malang. Tahun 2008 menjadi Research Fellow di Centre for Civilizational Dialogue University of Malaya Malaysia; tahun 2009–2010 menjadi Visiting Professor di University of Malaya Malaysia. Gelar doktornya diraih dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Memperoleh sertifikat dalam bidang Methodology of Arabic Teaching dari Leipzig University Jerman (2003); certificate on Education System in Europe di Hamburg University Jerman (2003), dan certificate on Higher Education Leadership and Management di McGill University Canada (2006). Melakukan visiting academic and collaboration dengan beberapa universitas di luar negeri seperti Malaysia, Australia, Singapura, Thailand, Saudi Arabia dan China, Vietnam dan Kamboja.


Prof. Dr. Ishomuddin, M.Si., menekuni bidang sosiologi “masyarakat” Islam. Sebuah disiplin yang mencakup di dalamnya budaya, tradisi, sosial, pendidikan, dan politik Islam. Bidang ini terkesan “omnibus’ luas dalam cakupannya. Akhir-akhir ini Ishomuddin lebih fokus pada “masyarakat” Islam dalam memahami Islam itu sendiri. Jika Islam yang selama ini dipelajari/didengar oleh masyarakat Islam dengan menggunakan paradigma Bayani (teks), dan Burhani (filosofis-pemikiran), maka Ishomuddin bergerak kepada peradigma Irfani (ta’wil-ilham-qalb).


Dr. H. Khozin, M.Si. Memperoleh gelar sarjana dari Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel (1991). Gelar Magister di jurusan sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang (1993). Gelar doktor di bidang Ilmu Pendidikan dengan keahlian Integrasi Sains dan Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2015). Berpengalaman banyak melakukan kunjungan luar negeri seperti Cambodia, Vietnam, USA, Belanda, Jerman, dan Perancis.

I-rate ang e-book na ito

Ipalaam sa amin ang iyong opinyon.

Impormasyon sa pagbabasa

Mga smartphone at tablet
I-install ang Google Play Books app para sa Android at iPad/iPhone. Awtomatiko itong nagsi-sync sa account mo at nagbibigay-daan sa iyong magbasa online o offline nasaan ka man.
Mga laptop at computer
Maaari kang makinig sa mga audiobook na binili sa Google Play gamit ang web browser ng iyong computer.
Mga eReader at iba pang mga device
Para magbasa tungkol sa mga e-ink device gaya ng mga Kobo eReader, kakailanganin mong mag-download ng file at ilipat ito sa iyong device. Sundin ang mga detalyadong tagubilin sa Help Center para mailipat ang mga file sa mga sinusuportahang eReader.