Perjalanan hidup yang berliku dan sering tidak mudah, membuat tokoh-tokoh dalam cerita saya seolah berada di antara hidup dan mati, sadar dan pingsan, keputusasaan dan harapan. Mereka tak lagi bisa membedakan mana tawa mana air mata, mana ilusi mana kenyataan. Perempuan di Luar Pagar menjadi kisah penutup yang membuat saya lama tercenung: merogoh ke dalam jiwa, menyelami kelelahan-kelelahan, dan menikmati keriuhan isi kepala saya sendiri. Kisah itu seolah membujuk saya untuk tetap berdiri, meski jiwa telah lelah.
Puspa Seruni