Perjalanan Sunyi Bisma Dewabrata

Dan, satu hal lagi yang paling terkenal darinya, yakni sumpahnya untuk tidak akan menjadi Raja Hastinapura, kendati dia punya hak untuk menduduki posisi tersebut. Juga sumpahnya bahwa sampai mati pun tidak akan pernah menyentuh perempuan agar tak ada keturunannya yang dapat menggugat tahta Hastinapura. Benar-benar gegar sumpah yang luar biasa! Menggetarkan!

Jalan hidup tokoh besar dan karismatik ini begitu panjang. Perang besar Bharatayuda yang dikobarkan Duryudana, menjadi medan pertempuran antarsaudara yang sangat disesalkan Bisma, namun sekaligus ditunggu selama hidupnya. Karena melalui perang itu, Bisma berkesempatan menempuh jalan kematiannya, rela mati di tangan Srikandi, seorang putri kesatria dari Cempalareja. Tak ada seorang pun selain Bisma dan Antasena, yang menyadari bahwa semua yang ada pada diri Srikandi mirip dengan Amba (seseorang yang telah mengisi hatinya dan mati tak sengaja di tangannya).

Inilah novel inspirasional yang mengisahkan dengan sangat apik dan kaya data perjalanan hidup sang tokoh yang demikian heroik, tragis, dan sekaligus dramatis itu! Sebuah karya pengamat pewayangan yang sangat kesohor, Pitoyo Amrih, yang selalu menyelipkan hikmah kehidupan pada setiap karyanya, termasuk dalam buku besar ini!