Jejak Langkah: Tetralogi Buru # 3

· Hasta Mitra
2.5
14 reviews
Ebook
558
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Kehadiran roman sejarah ini, bukan hanya untuk mengisi episode berbangsa yang ada di titik persalinan yang ditentukan dan ditentukan, tetapi juga memuat isu kesusastraan yang sangat minim menggarap periode pelik ini. Karena itu hadirnya roman ini memberi bacaan alternatif bagi kita untuk melihat jalan dan gelombang sejarah yang lain dan dari sisinya yang berbeda.


Tetralogi ini dibagi dalam format empat buku. Bagian ini dapat juga kita artikan sebagai bagian dari gerakan yang hadir dalam beberapa periode. Dan roman tiga ini, Jejak Langkah, adalah fase pengorganisasian perlawanan.


Minke memobilisasi segala daya untuk melawan bercokolnya kekuasaan Hindia yang sudah berabad-abad seumurnya. Namun Minke tak memilih perlawanan. Ia memilih jalan jurnalistik dengan membuat sebanyak-banyaknya bacaan Pribumi. Medan Prajaji yang paling terkenal tentu saja.


Dengan koran ini, Minke bereru-berseru kepada rakyat Pribumi tiga hal: meningkatkan boikot, berorganisasi, dan menggunakan budaya feodalistik. Sekaligus lewat langkah jurnalistik, Minke berseru-seru: 'Didiklah rakyat dengan organisasi dan didiklah penguasa dengan kekuatan.

Ratings and reviews

2.5
14 reviews
Budi Susanto
May 19, 2023
Penjual ebook ini sangat tidak bertanggung jawab. Produk yang dijual sangat tidak berkualitas, dan tidak ada update perbaikan sampai saat ini. Saya merasa tertipu.
Did you find this helpful?
Dono Teralala
June 5, 2022
tolong ganti filenya jadi lebih baik. huruf2 berantakan. padahal saya suka buku ini.
Did you find this helpful?
Raga Cahya Adiyasa Liman
March 7, 2021
formatnya semrawut. belum layak terbit sbg ebook
2 people found this review helpful
Did you find this helpful?

About the author

Pramoedya Ananta Toer adalah seorang penulis novel, cerita pendek, esai, polemik, dan sejarah Indonesia tentang tanah air dan rakyatnya. Seorang penulis terkenal di Barat, tulisan-tulisan Pramoedya yang terang-terangan dan sering bermuatan politis menghadapi sensor di tanah kelahirannya selama era pra-reformasi. Untuk menentang kebijakan kedua presiden pendiri Sukarno, serta kebijakan penggantinya, rezim Orde Baru Soeharto, ia menghadapi hukuman ekstra-yudisial. Selama bertahun-tahun di mana ia menderita penjara dan tahanan rumah, ia menjadi célèbre penyebab bagi pendukung kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia.

Daftar Pustaka:

* Kranji-Bekasi Jatuh (1947)

* Perburuan (The Buronan) (1950)

* Keluarga Gerilya (1950)

* Bukan Pasarmalam (1951)

* Cerita dari Blora (1952)

* Gulat di Jakarta (1953)

* Korupsi (Korupsi) (1954)

* Midah - Si Manis Bergigi Emas (1954)

* Cerita Calon Arang (Raja, Penyihir, dan Imam) (1957)

* Hoakiau di Indonesia (1960)

* Panggil Aku Kartini Saja I & II (1962)

* Kuartet Buru

o Bumi Manusia (1980) Manusia

Anak Bangsa ( 1980) o Anak Semua Bangsa (1980)

o Jejak Panggilan (Footsteps) (1985)

o Rumah Kaca (House of Glass) (1988)

* Gadis Pantai (1982)

: Nyanyi Sunyi Seorang Bisu (Soluteu Mute Bisu) (1995)

* Arus Balik (1995)

* Arok Dedes (1999)

* Mangir (1999)

* Larasati (2000)

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.