Kehidupan mengandung berjuta merjan kemungkinan. Salah satu di antaranya kegagalan. Kegagalan adalah kepahitan, apalagi dalam percintaan. Itulah yang dialami Wong Agung Wilis, tokoh pujaan rakyat Blambangan abad ke—18. Namun kegagalan tidak membuat Wong Agung terbenam dalam Iumpur frustasi. Dia bahkan mampu mengalihkan cintanya pada negeri yang telah melahirkannya, membangunkan negerinya dari tidur nyenyak dalam bayang-bayang kelam: membangun kehidupan sosial, politik, dan ekonomi Blambangan.
Tanah Semenanjung buku kedua menggambarkan bagaimana Wong Agung Wilis mematahkan tiap intrik dan memenangkan tiap konflik dalam negerinya. Ini tidak mudah, apalagi ia hanya manusia biasa yang tak lepas dari segala masalah, walaupun sejarah mencatat bahwa dia mampu memberi inspirasi pada rakyat Blambangan dalam melawan Belanda, sebagai usaha membendung kerakusan kaum pernilik modal raksasa — VOC.