Tujuan kepanduan adalah menjadikan anak menjdi warga negara yang bermutu, utamanya dalam karakter dan kesehatannya. Caranya dengan menangkap karakter anak-anak ketika mereka dalam keadaan antusiasme yang menyala-nyala dan menggemblengnya dalam bentuk yang benar, membimbing, dan mengembangkan pribadinya, hingga mereka dapat mendidik dirinya sendiri menjadi orang baik dan warga negara yang berguna untuk tanah airnya.
Nilai-nilai dalam kegiatan kepanduan bersifat universal, karenya banyak orang berminat mengikutinya. Di Indonesia, kita mengenal beberapa nama besar yang pernah mengikuti kegiatan kepanduan: Panglima Besar Jenderal Sudirman (eks Pandu Hizbulwathan), Dr. Muardi (eks Kepanduan Bangsa Indonesia atau KBI), WR. Mongisidi (eks Pandu Rakyat), Prof. Dr. Bahder Djohan (eks Pandu KBI, eks Rektor Universitas Indonesia), Mr. Mohamad Roem (eks Pandu Natipij/Nationale Islamietische Padvinderij), Hs Mutahar (eks Pandu Rakyat), Kapten (Pelaut), Wiratno (eks Pandu Rakyat, Mataram-10 Jogyakarta ), dan Dr. Ir Bisuk Siahaan (eks Pandu Rakyat, Bogor).
Buku Pandu Ibuku: mengajarkan Budi Pekerti, Membangun Karakter Bangsa memberikan wawasan tentang histori kepanduan dunia, riwayat kepanduan di dalam negeri, dinamika berbagai aktifitas di kepanduan, dan sosok Baden-Powell yang sangat inspiratif.
Nama: Rahardjo Darmanto Djojodibroto
Lahir: Banyuwangi, 11 Juli 1944
Keahlian: Dokter Spesialis Paru
Pengalaman di kepanduan: Perintis kelas 1; Pemimpin Regu Singa, Pasukan Elang Putih, Kelompok Malang 3, Pandu Rakyat Indonesia.
Riwayat Pekerjaan:
- Asisten Perguruan Tinggi di Bagian Farmakologi FKUGM (1967 – 1978)
- Dokter Perusahaan PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) / Kepala Rumahsakit Bukit Asam (1978 – 2000);
- Direktur RS Ibu & Anak Lestari; Pj. Direktur Jakarta Respiratory Centre (2000 – 2003);
- Associate Professor pada Faculty of Medicine and Health Sciences Universiti Malaysia Sarawak (UNIMAS), dari tahun 2003– sekarang