Buku ini ditulis dalam rangka merespon situasi tersebut, sembari mengangkat kembali dan mencita-citakan Pancasila sebagai alternatif ideologi dunia yang patut dipertimbangkan. Pancasila sebagai produk dari sintesis kreatif para perumusnya akan mampu menjadi solusi di tengah krisis yang melanda ideologi politik dunia hari ini. Tanpa melebih-lebihkan relevansi Pancasila saat ini, “ideologi terbuka” ini selayaknya menjadi penawar terbaik dari berbagai konsep “jalan tengah” mana pun.
Respiratori Saddam Al-Jihad adalah seorang aktivis dan penulis. Pria kelahiran Tanjung Karang, 22 November 1990, ini memperoleh gelar sarjana bidang Ilmu Pemerintahan di Universitas Padjajaran, Bandung. Gelar master ia raih dari Universitas Indonesia dalam bidang Ilmu Kesejahteraan Sosial, serta kini tengah memparipurnakan gelar akademiknya dengan menempuh studi doktoral di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) dalam bidang Ilmu Pemerintahan.
Selain di bidang akademik, pemuda 28 tahun ini juga aktif berorganisasi baik intra maupun ektra kampus. Ia pernah tercatat sebagai Ketua Umum BEM Fisip Unpad, Korwil ILMISPI Jawa Bali Nusa Tenggara, Ketua Umum Komisariat Fisip Unpad, Ketua Umum HMI Cabang Jatinangor-Sumedang, Wasekjend Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat PB HMI, Wasekjend Bidang Sosial dan Politik PB HMI, dan saat ini ia menjabat sebagai Ketua Umum PB HMI.
Di dunia profesional ia pernah menjadi Konsultan Corporate Social Responcibility (CSR), Peneliti Ketahanan Nasional, Tenaga Ahli DPR-RI, dan peneliti di Synergy for Indonesia.
Karyanya yang pernah diterbitkan antara lain buku Strategi Program CSR untuk Pembangunan Ekonomi Desa (2017) dan beberapa artikel yang dimuat di beberapa media massa seperti Koran Sindo, Merdeka.com, RMOL.co, TeropongSenayan.com dan lain-lain.