Boleh jadi kita menganggap bahwa proses pembelajaran dari Sekolah Dasar hingga ke Perguruan Tinggi hanyalah sebuah ‘rutinitas’ yang wajar dalam perjalanan hidup kita. Tapi, akan sangat berbeda jika Perguruan Tinggi dimaknai sebagai ranah impian bagi sebagian orang: mereka yang bahkan sebelumnya sempat tidak tahu bagaimana ia bisa memasuki kehidupan kampus, namun akhirnya bisa menjalaninya. Jika orang Inggris punya pepatah ‘there is no greatness without suffering’, dan itu sudah terbukti di mana-mana, maka sebagian besar kejadian nyata yang dibuat kumpulan cerita di dalam buku ini pun ikut mencoba membuktikannya. Bahwa kesulitan adalah salah satu keniscayaan yang mengiringi dalam menggapai keberhasilan sejati.Buku ini memuat beragam kisah tentang lika-liku menuju bangku kuliah, terutama Universitas Brawijaya dan juga ditambah beberapa cerita pendek pelengkap yang penulis harap dapat memberikan kesan yang berarti bagi pembaca. Tokohtokoh yang dimunculkan buku ini sebagian besar adalah mereka, para pembelajar yang memaknai hidup sebagai kesempatan untuk bekerja melebihi rata-rata. Mencapai cita-cita apa saja demi kebermanfaatan. Proses perjuangan memasuki kehidupan menjadi mahasiswa mungkin biasa saja. Tapi akan jadi berbeda apabila di balik itu ada ‘kejadian istimewa’ misalnya harus bekerja sebagai buruh pabrik dahulu, atau menjual kayu bakar, dan bermacam-macam cara di luar kebiasaan. Memang, kisah yang diangkat oleh sebagian besar penulis adalah seputar melawan keterbatasan finansial demi pendidikan, dan penulis sadari hal-hal tentang uang adalah klise. Tapi, sejak awal, penulis meniatkan penerbitan buku ini adalah salah satu cara untuk berbagi inspirasi bagi pembaca, terutama kawan-kawan yang sedang atau akan menjalani kehidupan kuliah. Adapun peristiwa demi peristiwa dialami anak-anak usia belasan yang menjadi isi buku kumpulan cerita pendek ini merupakan hasil pemaknaan kisah hidup yang diolah dengan imajinasi sedemikian rupa sehingga layak untuk dikonsumsi khalayak. Jika kita membaca satu demi satu pengalaman mereka, kita tahu bahwa di dalam (apapun keadaan diri kita), dalam setiap kejadian-kejadian sederhana di kehidupan ini, ada hal potensi untuk memberi energi positif atau optimisme pada sesama.