Siapa Sebenarnya Markesot?

· Bentang Pustaka
5.0
5 opiniones
Libro electrónico
224
Páginas
Las calificaciones y opiniones no están verificadas. Más información

Acerca de este libro electrónico


Setelah beberapa kali menyelenggarakan perkumpulan pengajian yang membahas mengenai tafsir Al-Quran, Markesot mulai dibicarakan orang-orang. Mereka bertanya-tanya mengenai latar belakang ilmu agama yang dimiliki Markesot. Apalagi selama ini, dia tidak dikenal sebagai ulama, ustaz, maupun santri lulusan madrasah sekalipun. 


Sementara itu, Markesot merasa berkecil hati. Ia bertanya-tanya apakah manusia biasa seperti dirinya memang tidak diperbolehkan memesrai Al-Quran dengan cara yang demikian? Mana mungkin seseorang hanya membaca Al-Quran dengan bibirnya, tanpa hati dan pikirannya ikut terlibat? Sengaja atau tak sengaja, meniati atau tidak, hati langsung bergetar dan akal langsung bekerja, pikirnya.


***


Melalui kisah Markesot, Emha Ainun Nadjib “menggandeng” kita untuk memiliki jati diri seorang pembelajar: manusia yang terus mencari kebenaran, tanpa pernah sekalipun merasa paling benar terhadap penafsirannya sendiri.



“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut Allah padanya, tergetar hatinya, dan jika dilantunkan ayat-ayat-Nya maka bertambahlah imannya.” (QS Al-Anfal: 2)


... ini bukan soal Islam atau apa pun papan nama yang biasa disematkan orang yang mengurung diri dalam kotak identitas itu. Ini soal pembelajaran dan latihan cara berjalan, meneliti ketepatan jalan. Kita pastikan arah perjalanan hidup kita adalah fi sabilillah. Kemudian, kita utamakan meletakkan kendaraan jasad kita di syariatul-Ilah. Lantas, pastikan menemukan getaran hariqatu-hubbillah. Dan, akhirnya waspada terhadap presisi as-shirat al-mustaqim ilallah.

 

[Mizan, Bentang Pustaka,Non Fiksi, Sosial, Politik, Dewasa, Indonesia]


Calificaciones y opiniones

5.0
5 opiniones

Acerca del autor

EMHA AINUN NADJIB, lahir pada 27 Mei 1953 di Jombang, Jawa Timur. Pernah meguru di Pondok Pesantren Gontor, dan “singgah” di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Emha Ainun Nadjib merupakan cendekiawan sekaligus budayawan yang piawai dalam menggagas dan menoreh kata-kata. Tulisan-tulisannya, baik esai, kolom, cerpen, dan puisi-puisinya banyak menghiasi pelbagai media cetak terkemuka.


Pada 1980-an aktif mengikuti kegiatan kesenian internasional, seperti Lokakarya Teater di Filipina (1980); International Writing Program di Universitas Iowa, Iowa City, AS (1984); Festival Penyair Internasional di Rotterdam, Belanda (1984); serta Festival Horizonte III di Berlin Barat, Jerman Barat (1985).


Cukup banyak dari karya-karyanya, baik sajak maupun esai, yang telah dibukukan. Di antara sajak yang telah terbit, antara lain “M” Frustasi (1976), Sajak Sepanjang Jalan (1978), Syair Lautan Jilbab (1989), Seribu Masjid Satu Jumlahnya (1990), dan Cahaya Maha Cahaya (1991).

Adapun kumpulan esainya yang telah terbit, antara lain Arus Bawah (2014), Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai (2015 dan 2018), Gelandangan di Kampung Sendiri (2015 dan 2018), Sedang Tuhan pun Cemburu (2015 dan 2018), 99 untuk Tuhanku (2015), Istriku Seribu (2015), Kagum kepada

Orang Indonesia (2015), Orang Maiyah (2015) Titik Nadir Demokrasi (2016), Tidak. Jibril Tidak Pensiun!(2016), Daur IAnak Asuh Bernama Indonesia (2017), Daur II: Iblis Tidak Butuh Pengikut (2017), Daur III: Mencari Buah Simalakama (2017), Daur IV: Kapal Nuh Abad 21 (2017), Kiai Hologram (2018), Pemimpin yang Tuhan (2018), Markesot Belajar Ngaji (2019), dan Siapa Sebenarnya Markesot? (2019.) 

Califica este libro electrónico

Cuéntanos lo que piensas.

Información de lectura

Smartphones y tablets
Instala la app de Google Play Libros para Android y iPad/iPhone. Como se sincroniza de manera automática con tu cuenta, te permite leer en línea o sin conexión en cualquier lugar.
Laptops y computadoras
Para escuchar audiolibros adquiridos en Google Play, usa el navegador web de tu computadora.
Lectores electrónicos y otros dispositivos
Para leer en dispositivos de tinta electrónica, como los lectores de libros electrónicos Kobo, deberás descargar un archivo y transferirlo a tu dispositivo. Sigue las instrucciones detalladas que aparecen en el Centro de ayuda para transferir los archivos a lectores de libros electrónicos compatibles.