Pembaharuan Islam di Indonesia terjadi sekitar tahun 1900-an. Pada masa itu umat Islam mulai sadar, bahwa tidak mungkin melawan kolonial Belanda yang gencar dengan misi kristenisasinya dengan kekuatan-kekuatan yang menentang pihak Belanda saja. Cara-cara penegakan Islam secara tradisional dianggap tidak mampu menjadi solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi umat Islam. Oleh sebab itu, salah satu cara yang harus ditempuh yaitu dengan mengadakan perubahan-perubahan dalam bidang ilmu pengetahuan agar dapat mengembangkan kembali sayap Islam. Pembaharuan ini ditandai dengan tumbuhnya para tokoh dan berbagai pergerakan, baik dalam bidang pendidikan, sosial maupun politik.
Dari sinilah semangat pembaharuan Islam terbentuk menjadi apa yang disebut dengan gerakan pembaharuan. Di antara tokoh pembaharuan Islam di Indonesia yaitu: Syaikh Ahmad Syurkati, Ahmad Hassan, K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Muhammad Hasyim Asy’ari. Mereka melembagakan diri dalam bentuk perhimpunan atau organisasi, seperti al-Irsyad, PERSIS, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama.
Sunanto lahir di Pekalongan pada tanggal 27 September 1990 dari buah hati Bapak Musin dan Ibu Ngatminah. Sekarang ini penulis beralamatkan di Dukuh Keprok RT. 03/03, Kelurahan Donowangun, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan. Jenjang pendidikannya berawal dari SDN 01 Donowangun, Kec. Talun, Kab. Pekalongan (Lulus tahun 2004), SMPN 02 Talun Kab. Pekalongan (Lulus tahun 2007), MA Hasbullah Karanganyar Pekalongan (Lulus tahun 2010), STAIN Pekalongan Jurusan Ushuluddin Tafsir-Hadits (Lulus tahun 2016) dan IAIN Pekalongan Pascasarjana, Magister Pendidikan (Lulus tahun 2020).
Keorganisasian, beliau pernah aktif di kegiatan Pramuka (RACANA Kusuma Bangsa STAIN Pekalongan) atau PRAPALA (Pramuka Pecinta alam), HMI STAIN Pekalongan, IPNU serta PAC Kelurahan Donowangun, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan. Beliau juga sebagai guru ngaji di TPQ Tarbiyatul Athfal atau MADIN Roudlotul Jannah dan sebagai Penyuluh Agama Islam (PAI) Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan. Lebih dari itu, beliau pernah mengikuti Pelatihan Pencak Silat seperti: INSEBA, beliau juga ikut merintis lembaga pendidikan dasar MI Salafiyah Donowangun yang didirikan pada tahun 2013 yang berlokasi di Dukuh Keprok, Kelurahan Donowangun, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan.
Beberapa karya buku yang sudah ditulis di antaranya yaitu buku yang berjudul: Tokoh-tokoh NU Bergelar Pahlawan Nasional, diterbitkan oleh PT. Nasya Expanding Management (PT. NEM) di Pekalongan; Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Yahya: Biografi dan Pemikirannya, diterbitkan oleh PT. Nasya Expanding Management (PT. NEM) di Pekalongan; SANG KYAI: Sejarah Perjuangan dan Peran Pendidikan Islam Hadratus Syaikh KH. Muhammad Hasyim Asy’ari, diterbitkan oleh PT. Nasya Expanding Management (PT. NEM) di Pekalongan, Tokoh Pembaharuan Islam Indonesia, diterbitkan oleh PT. Nasya Expanding Management (PT. NEM) di Pekalongan. Selain itu penulis juga membuat artikel yang telah dipresentasikan dalam seminar Internasional ICIS (International Conference on Islamic Studies) dengan judul “The Role of Islamic Boarding in Shaping the Character of Santri Discipline”, yang diadakan oleh IAIN Pekalongan di Sahid Mandarin Hotel Pekalongan pada bulan November tanggal 17-18-2018.
Saat ini penulis bisa dihubungi melalui media sosial seperti: E-mail: [email protected], Twitter: @Sultan Kasepuhan, Facebook: Sultan Kasepuhan.