Buku yang disusun dalam 13 bab ini memulai pembahasan dengan sejarah kemunculan komunikasi lingkungan yang akhirnya berkembang menjadi sebuah disiplin ilmiah yang serius. Penulis mengeksplorasi bagaimana simbol-simbol lingkungan dikomunikasikan dalam media visual, termasuk poster dan iklan, serta manifestasinya dalam kesadaran kolektif masyarakat. Penulis juga menguraikan pentingnya pemahaman risiko lingkungan dan bagaimana kebijakan lingkungan yang diterapkan di Indonesia menjadi landasan dalam pembangunan strategi pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab dan menganut asas keberlanjutan sesuai dengan semangat SDG's. Buku ini terbagi ke dalam tiga belas bab yang saling terkait dan mendukung satu sama lain dalam membangun komprehensifitas pembahasan isu komunikasi lingkungan. Dimulai dengan sejarah dan definisi komunikasi lingkungan, serta dampaknya terhadap kajian Ilmu Komunikasi dewasa ini. Penekanannya pada perkembangan komunikasi lingkungan di Asia dan Indonesia dengan memberikan konteks sosio-demografis yang kuat. Kemudian, dilanjutkan dengan ulasan mendalam bagaimana konstruksi simbol dan sosial dalam hubungan manusia dengan alam untuk dapat mengetahui lebih dalam strategi membangun komunikasi risiko dalam kaitannya dengan isu-isu lingkungan. Pada bab-bab selanjutnya, penulis menguraikan tentang konsep 'green marketing", kebijakan lingkungan di Indonesia hingga bagaimana media mengonstruksi dan menumbuhkan kesadaran publik atas isu lingkungan. Terakhir, penulis menutup dengan ulasan perkembangan isu kontemporer dalam bidang lingkungan di Asia dan Indonesia.
Buku ini tidak hanya memberikan gambaran teoritis namun juga aplikatif. Melalui beragam studi kasus yang disuguhkan, pembaca akan dipandu untuk memahami kompleksitas komunikasi lingkungan di Asia dan Indonesia, sekaligus ditantang untuk mengaplikasikan konsep-konsep yang dipelajari dalam penanganan isu lingkungan aktual. Buku ini merupakan sumber yang kaya bagi akademisi, praktisi komunikasi lingkungan, pembuat kebijakan, dan masyarakat luas yang berminat dalam memahami dan berpartisipasi aktif dalam upaya pelestarian lingkungan, menjadikannya sebuah karya yang sangat relevan dan tepat waktu.
Syahirul Alim adalah seorang akademisi di bidang Ilmu Komunikasi yang memfokuskan pada kajian lingkungan dan kebencanaan. Menempuh studi S1 di Progam Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Ampel Surabaya dan dilanjutkan studi Magister Manajemen Bencana pada Program Studi Pengelolaan Sumber Daya Lingkungan Universitas Brawijaya memotivasinya untuk mendalami kajian lingkungan
dari perspektif ilmu
komunikasi. Perjalanan karirnya dimulai sejak 2014-sekarang sebagai staf pengajar di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Brawijaya. Latar belakang pendidikan magister di bidang ilmu sosial, manajemen bencana dan pengelolaan lingkungan, mendorongnya untuk terlibat aktif dalam berbagai proyek kajian dan penelitian terkait lingkungan, seperti Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan Kajian Lingkungan Kajian Hidup Srategis pada beberapa daerah di Indonesia. Beberapa artikel ilmiah yang pernah dihasilkan antara lain Penguatan partisipasi masyarakat dalam mitigasi Covid-19 berbasis WHO-RCCE Model: Studi pada Kampung Tangguh di Malang Raya (2020), Pengarusutamaan Isu Perubahan Iklim pada Agenda Partai Politik DPRD Provinsi Jawa Timur: Studi pada Partai Pemenang Pilkada Tahun 2020 (2022), dan Penguatan Resiliensi pada Masyarakat di Wilayah Rawan Bencana Berbasis Model CDCA (Citizen Disaster Communication Assessment): Studi pada Masyarakat Penyintas Erupsi Gunung Semeru Kabupaten Lumajang Provinsi Jawa Timur (2022). Pengalamannya yang panjang memotivasinya untuk mengembangkan kajian komunikasi lingkungan di Indonesia dengan berlandaskan pada jargon Timur yang dicetuskan Wimal Dissanayake, bahwa communication is the lifeblood of society.