Dalam kesempatan ini, pembicara dalam buku ini mengingatkan kembali kepada kita, bahwa meski secara lahiriah ada saatnya kita akan mengalami kemerosotan secara fisik, namun tetap ada pengharapan.
Meski suatu saat dikatakan bahwa kemah kita di bumi ini dibongkar, kita tetap memiliki pengharapan.
Manusia adalah seumpama bejana tanah liat.
Ibarat barang yang dapat pecah, retak atau hancur apabila terjatuh atau apabila beradu dengan benda yang keras, demikian pula bejana tanah liat.
Saudara, ada beberapa poin yang disampaikan oleh pembicara agar kita, meski rentan terhadap kerapuhan, namun dapat memiliki kekuatan.
Mari Saudara, bacalah selengkapnya.