Jauh sebelum dicap sebagai salah satu gengster besar di Kota Bandung, XTC adalah nama "kelompok bermain" empat anak SMP di Sukaluyu, Bandung.
'Koboi' kompleks yang sering jahil dan doyan bersepeda. Mulai dari mengubah nama jalan, iseng pada orang yang sedang Jumatan, sampai bersitegang dengan ibu-ibu kompleks, pernah mereka lakukan.
Seiring waktu, 'keempat' koboi kompleks ini menjadi remaja. Semasa SMA bukan menyukai sepeda, melainkan mereka mulai menyenangi sepeda motor. Istilah barudak motor pun tersemat dalam tubuh XTC. Balapan liar sampai balapan resmi pun sempat mereka arungi. Beberapa perkumpulan motor di Kota Bandung tidak luput mereka ikuti. Bukan hanya sebagai peserta, tapi juga pengurus, bahkan pendiri.
Intrik antar-barudak motor mencetuskan kemarahan juga kesedihan yang bertumbuk menjadi satu. Ada juga perselisihan yang berujung kelucua, semua itu sempat mereka alami.
Adalah Adiba, yang mengaku seorang penulis, mencoba menelusuri siapa dan apa itu XTC. Rasa penasaran Adiba dipicu keponakan kesayangannya yang masih lima tahu berseloroh "ingin jadi anggota XTC".
[Mizan, The PanasDalam Publishing, Biografi, Inpirasi, Motivasi, Petualangan, Dewasa, Indonesia]
XTC Indonesia adalah organisasi masyarakat. Sempat memiliki stigma di masyarakat sebagai geng motor yang cukup meresahkan masyarakat, khususnya di Jawa Barat. Sejak tahun 2014, XTC banyak melakukan kegiatan yang bersifat sosial dan kemasyarakatan. Tahun 2012, XTC sempat menjadi Organisasi Kepemudaan (OKP) dan menjadi Ormas di tahun 2015.
Novel XTC sendiri, ditulis oleh tim content creator yang merupakan anggota XTC Indonesia. Penyusunannya melibatkan beberapa narasumber yang diambil dari "sesepuh" (tetua) XTC, untuk menceritakan setiap pengalamannya.