Sampai saat ini, kemampuan penyederhanaan masih bersifat naluriah atau bisa disebut seni. Kemampuan tersebut umumnya berkembang secara alamiah setelah seseorang melakukan kegiatan profesionalnya dengan penuh kecintaan untuk waktu yang cukup lama. Buku ini mencoba menyajikan sejumlah contoh praktik penyederhanaan pada penalaran dan imajinasi kuantitatif dengan cakupan topik yang beragam. Melalur sejumlah contoh tersebut, pembaca diharapkan bisa merungkatkan kemampuan menyederhanakannya pada proses penalaran dan imajinasi kuantitatif secara alamiah.
Untuk memberikan gambaran tentang perbedaan kerumitan pemodelan matematis dan komputasi dengan dan tanpa penyederhanaan, proses-proses hitungan dengan pendekatan yang berbeda tersebut disajikan dalam buku ini. Hasil-hasil hitungannya juga disajikan sehingga besaran penyimpangan hasil akibat penyederhanaan juga akan terlihat. Hal ini penting untuk menentukan batasan dapat dipakainya cara penyederhanaan tersebut.
Wahyudi Budi Sediawan dilahirkan di Yogyakarta pada 17 September 1953. Ia menyelesaikan pendidikan SD, SMP, dan SMA di kota itu pula. Selanjutnya, ia menempuh pendidikan S-1 Teknik Kimia di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan lulus pada 1979. Setelah itu ia menempuh pendidikan S-2 Teknik Kimia di Universitas Gadjah Mada dan lulus pada 1983. Pendidikan S-3 Chemical Engineering ditempuhnya di Louisiana State University (LSU), USA, dan diselesaikannya pada 1988 (disertasinya mendapat penghargaan Distinguished Dissertation Award of 1988 dari LSU). Ia bekerja sebagai dosen di Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada mulai tahun 1980 dan diangkat sebagai Guru Besar pada 2002. Mata kuliah yang pernah diampunya, antara lain Fisika, Pemodelan Matematis, Komputasi, Termodinamika, dan Perancangan Pabrik Kimia. Ia sudah menulis sejumlah buku terkait topik Pemodelan Matematis, Komputasi, dan Termodinamika.