Gerai penjual makanan dan minuman yang menetap dan tidak menetap merupakan di antara tempat untuk mendapatkan susu. Penanganan susu di gerai penjual ini memungkinkan susu tercemar karena ketidaktepatan cara penyimpanannya, kebersihan alat penyimpanan, lingkungan penjualnya atau karena air yang ditambahkan pada susu segar. Penyimpanan susu segar pada gerai penjual menggunakan penyimpanan pada suhu range dangerzone/zona suhu berbahaya yaitu antara 4-<65oC.
Penerapan teknologi thermal dengan metode pasteurisasi atau dengan metode filtrasi atau dengan memanfaatkan paparan sinar ultraviolet dapat menjadi alternatif memperbaiki kualitas susu murni sehingga aman dikonsumsi. Metode-metode ini dapat diterapkan pada gerai penjual susu murni dengan modifikasi tertentu.
Dalam buku ini penulis menguraikan kualitas susu mentah, metode thermal dan non thermal yang diterapkan pada pengolahan susu dan gambaran kualitas susunya. Diuraikan pula kelebihan dan kekurangan masing-masing metode serta pengaruhnya terhadap komponen susu.
Yosephina Ardiani Septiati, SKM., M.Kes. lahir di Jakarta pada tanggal 11 September 1965. Penulis lulus Program Akademik Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi tahun 1987. Pada tahun 1987, penulis diangkat sebagai staf di Akademi Penilik Kesehatan Bandung. Penulis menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana tahun 2003 di Universitas Respati Indonesia dan pada tahun 2009 menyelesaikan Pendidikan Magister di Fakultas Kedokteran Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Padjajaran. Sejak tahun 1987-2000, penulis bekerja sebagai staf Pengajar di Akademi Penilik Kesehatan dan sejak tahun 2001-sekarang sebagai staf Pengajar pada Program Studi Sanitasi dan Program Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan pada Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Bandung Kementerian Kesehatan RI. Sebagai staf pengajar, mata kuliah yang diampu yaitu Penyehatan Makanan dan Minuman, Sanitasi Rumah Sakit dan Epidemiologi Lingkungan serta Surveilans Media Lingkungan.
Mimin Karmini, S.Pd., M.Kes. lahir di Garut pada tanggal 05 April 1961. Penulis lulus Program Diploma 3 Akademik Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi Jakarta pada tahun 1984. Pada tahun 1985, penulis diangkat sebagai staf di Akademi Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi Bandung, dan menjadi pengajar pada pada Akademi Penilik Kesehatan Bandung pada tahun 1985. Penulis menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana tahun 2000 di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dan Pendidikan Magister di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang tahun 2011. Sejak tahun 1985-2000, penulis bekerja sebagai staf pada Pengajar Pendidikan Ahli Madya Kesehatan Lingkungan Bandung di Akademi Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi Bandung dan sejak tahun 2001-sekarang sebagai staf Pengajar pada Program Studi Sanitasi dan Program Sarjana Terapan Sanitasi Lingkungan pada Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik Kesehatan Bandung Kementerian Kesehatan RI. Mata kuliah yang diampu sampai saat ini yaitu Sanitasi Rumah Sakit, Pengendalian Vector dan Bintang Pengganggu, Dasar-dasar Kesehatan Lingkungan dan sebagai Pengajar bidang Penyehatan Makanan Minuman mendorong penulis untuk menuangkan dalam karya yang berjudul “Bioplastik Berbasis Pati kulit Singkong: Karakteristik dan Kemampuannya Melindungi Makanan”. Melalui buku ini, penulis mencoba menginspirasi penggunaan pengemas biopastik sebagai pengemas primer makanan.