Tabut! Ark of Covenant: Konspirasi di Bumi Mesjid Al-Aqsha

Dr. Isacc Ehram menatap tajam pada tamunya.

“Sebutkan satu nama!”

“Hans Dietrich Sammer.”

“Sebutkan prolognya!”

“Third Reich ------ Rezim ke Tiga.”

“Sebutkan metaforisnya!”

“Unit Sonderkommando Jankuhn --------- Devisi khusus SS.”

“Sebutkan materinya!”

“Yerusalem -------- Masjid Al-Aqsha.”

“Sebutkan epilognya!”

“Ditemukan oleh agen Mossad di Argentina, ditembak dengan 23 peluru!”

Percakapan itu begitu cepat, tanpa jeda, tanpa ruang keheningan, seperti jantung yang memompa darah, seperti rel kereta api dan, seperti gelombang.

Ezar tersenyum. “Anda melupakan satu pertanyaan!” katanya seolah mengingatkan.

Dr. Isacc seperti tidak mendengar kata-kata Ezar. Ia menyeringai dingin, dan bertanya.

“Apa yang kau inginkan?”

“Informasi.”

“Tentang apa?”

“Tabut ---- ARK OF CONENANT.”

-------------------------------------------------

March, 07

Pesan itu sampai, bahkan sebelum ia melewati foyer di Hebrew University.

“Prof. Syibil Balqizh...... jurnal yang baru Anda paparkan dan jurnal-jurnal Anda di tempat lain – yang berkaitan dengan Protocols of Zion, One World Order, Messianic Mission, terlebih soal Ark of Covenant – kami sependapat dengan Anda soal kebenaran dan keberadaan benda suci itu. Dan kami percaya Anda memiliki akses akurat. Maka : TUNJUKKAN PADA KAMI UNTUK MENYELESAIKANNYA!”

Ceramah itu berlangsung dinamis, hangat dan spektakuler, dihadiri politikus berpengaruh, pialang bisnis, ilmuwan terkenal, para sejarawan, sejumlah aktor, badan mahasiswa Hebrew University dan agen rahasia beberapa negara.

Tapi ceramah itu adalah awal dari sebuah perjalanan sulit sang Profesor, karena ia harus memecahkan kode, sandi, metaforis, portal dalam INSTRUKSI MISTERIUS yang dikirimkan seseorang. Instruksi ini terkait kebenaran tentang rahasia TABUT PERJANJIAN – ARK OF COVENANT dan ‘energi mega cahaya’ [ lighting magic ] yang membawa MUHAMMAD SANG RASUL menjalankan misi ISRO’ dan MI’ROJ – yang keduanya ‘diduga’ tersimpan di bawah MASJIDIL AQSHA.

Sebagai jaminan adalah : keselamatan Syekh Abu Zarman : aktivis yang paling dicari agen MOSSAD. Dan keselamatan Kardinal Bogart Simon : sang penentang Vatikan.

Profesor Shibil Balqizh harus menyelesaikan semuanya dalam waktu yang sangat singkat : kurang dari 24 jam.

“Ini imposible!” teriak Profesor Syibil Balqizh sambil menatap langit Yerusalem.

Zhaenal Fanani