Perikardia

Pernah membaca sepenggal-sepenggal di tweet dr. Gia. Membaca utuh sebagai buku: makin solid dan berasa. Kesimpulan: saya ingin koas, tanpa kuliah kedokteran😂. dr. Gia melompat-lompat antara kisah-kisah perjalanannya memulai rumah tangga dengan perjalanan koas. Setiap konsulen di setiap stase semuanya sangat deep-soul, filsuf, dan petuahnya menghangatkan, mencerahkan, mengagumkan. Semua konsulen merasa organ yang menjadi spesialisasinya adalah organ paling menakjubkan. "Kamu tergores ujung kertas saja terkadang sakit banget kan? Nah, bayangkan jika ada pisau yang membuka tubuh kamu dan kamu ditusuk jarum jahit berkali-kali selama beberapa jam bahkan kamu digergaji tulang-tulangnya untuk operasi tertentu. Kira-kira bagaimana rasanya bila tak ada anestesi?" ( Stase Anestesi) "Otak kita itu dahsyat. Nah, benda sedahsyat itu butuh receiver yang dahsyat pula. Salah satunya yaitu mata" (Stase Mata) "Kalian akan menjalani hal-hal yang tidak biasa. Pasien yang kalian hadapi bukan datang untuk berobat tapi mencari keadilan. (Stase Forensik) "Satu-satunya stase yang bertanggung jawab atas 2 nyawa ya hanya obgyn. Kalian memegang nyawa ibu dan bayinya.Jadi kalian dipaksa harus cerdas dan cekatan." (Stase Obgyn) Dituturkan sangat apa adanya, kisah ini jadi satu favorit saya.

Premis waktu maju mundur yang menghubungkan 2 cerita sangat menarik untuk di ikuti. Saya menyelesaikan membaca buku ini dala 2 hari di masa pandemi covid19.

Selama ini baca penggalannya dari IG & hari ini baca tuntas sampe lupa waktu. semoga suatu saat anak saya bisa membaca ini & mencapai cita-citanya agar bermanfaat buat sesama.