Wahai cinta pertama, izinkan kami mengenang kalian dalam masa lalu. Entah itu manis, pahit, atau keduanya. Setidaknya, adanya kalian menjadikan kami mengerti untaian rasa. Entah itu rasa gelisah, debaran di dada, putus asa, hingga memutuskan untuk menyerah.
Namun, sungguh kalian adalah bagian dari hidup kami yang tak terlupakan. Kadang kami terbuai dan tergelitik untuk menyapa kembali. Hanya saja, mengenang ternyata sudah lebih dari cukup untuk memberikan gambaran bahwa untuk terus berjalan ke depan lebih baik, tak perlu berbalik arah, bukan?
Sekumpulan cerpen yang berkisah tentang pengalaman cinta pertama. Manis, dan kadang terdengar miris saat ternyata dulu kata pisah harus menjadi pilihan. (Anjar Lembayung, Editor AE Publishing)