Bahasa telah dipersempit maknanya untuk segala sesuatu yang bisa dikatakan. Inilah yang terkadang membuat dinding penutup bagi siapa saja yang merasa belum terampil berbicara. Keterampilan berbicara menjadi sebuah acuan untuk diperlancarnya suatu usaha, misalnya wawancara kerja, kebutuhan orasi, dan segala sesuatu yang dikonsepkan sebagai ruang “panggung” atau “podium”.
Kenyataannya, tukang becak dan orator demonstrasi tak ada bedanya. Mereka sama-sama membahasakan segala hal sesuai bidangnya. Di sinilah kita akan belajar mempersenjatai segala sesuatu yang disebut wicara dengan berbagai hal yang kita ketahui atau sedang akan kita ketahui.
Kita akan sama-sama memyelam, terbang, sesekali berjalan di dimensi-dimensi pewicara untuk mengenal lebih dekat keterampilan kita berbicara sebagai seorang individu. Sebab, dari segala kebutuhan berbicara, metode terbaik dalam menyampaikan segala hal secara estetik adalah dengan jujur sebagai diri sendiri.
Di sinilah aku mengajakmu, menaklukkan segala mainstream keterampilan berbicara dan kembali pada kesejatian diri yang memang sudah mampu menyampaikan segala hal dengan bahasa-bahasa milik kita sendiri. Selamat menaklukkan dimensi wicara.
Ia dikenal dengan banyak nama, Toge misalnya, panggilan itu akrab disandangnya di Fakultas Ilmu Budaya, Sastra Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM) terutama, semasa Ia berkuliah dari 2011 dan lulus pada 2015. Ia masih memiliki nama lain, yang terkesan perempuan, kata beberapa teman penulis finalis Belistra, Nafi Nayka. Nama itu cuma ia sandang sepanjang tahun 2012. Namun, ia sangat bersyukur dengan nama pemberian pamannya, yang disetujui Bapaknya, Muhammad Hamdan Mukafi, yang dalam perjalanan kepenulisannya disingkat sebagai Emhaf. Nama kepenulisan ini dipakainya sejak meneruskan kuliah Pascasarjana Ilmu Sastra di UGM hingga saat ini, mungkin selamanya.
Ia aktif dalam bidang teater dan penulisan sastra, baik dalam bentuk kritik dan karya. Ia pernah mengatakan, “Aku tak ingin mati menyesal, satu-satunya cara adalah dengan mencatatkan nama di sejarah, menjadi teladan ketika hidup dan sesudah mati.”
Penulis bisa dihubungi melalui alamat-alamat berikut:
Surel : [email protected]
Id Line : m_hamdan_m
Instagram : @emhafperson dan @emhafgallery
Kalau nomornya, katanya “Mari bersapa di media mainstream dulu! Ha ha ha!” Penulis berharap buku ini bisa memberikan nilai tambah bagi Anda dalam menguasai keterampilan berbicara, sehingga sukses pun bisa diraih.