Tradisi tahlilan merupakan salah satu masalah
yang selalu menjadi polemik di tengah masyarakat.
Bahkan, tidak jarang memicu kepada silang pendapat
(perpecahan), karena tidak memahami makna yang
sebenarnya. Akibatnya, persoalan tersebut semakin
meruncing dan menjadi perdebatan sengit di
sebagian kalangan, karena ada sebuah “justifikasi”
tradisi, bahwa tahlilan adalah tradisi umat Hindu dan
perkara bid’ah yang sudah jelas tidak pernah
dilakukan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم.
Untuk itu, melalui tulisan ini
penulis berusaha menguraikan serta menjelaskan
polemik tersebut.
Perbedaan masih bisa ditoleransi jika masih
dalam tahap “bungkus/kemasan”, dan bukan pada
ranah “substansi”. Dalam bahasa lain, bisa dikatakan
Tahlilan Bukan Pesta Kematian
bahwa perbedaan tersebut tidak bersifat ideologis,
karena sama-sama berangkat dari sebuah akar yang
masih satu atau sama dan hanya bersifat furu’iyah
(cabang). Lalu, apakah hal demikian tersebut “harus”
diluruskan.
PUSTAKA HAAZ BOGOR - INDONESIA