Kontroversi Ahmadiyah: Fakta, Sejarah, Gerakan dan Aqidah Jemaat Ahmadiyah Indonesia

· Garudhawaca
3.6
30 reviews
Ebook
184
Pages
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Sejak Juni 2005, Ahmadiyah banyak menuai gempuran dan serangan fisik di berbagai tempat di Indonesia, beberapa markas besarnya dihancurkan massa. Kerasnya aksi serta reaksi yang muncul adalah karena kesalingtidakfahaman di antara berbagai aliran Islam yang ada, dan perasaan memperebutkan kelompok siapa yang paling benar. MUI juga menjatuhkan vonis Ahmadiyah sebagai aliran sesat, dan berada di luar Islam, walaupun faktanya mereka adalah kelompok yang bersyahadat, berpedoman pada kitab al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Terdapat beberapa perbedaan pandangan memang. Bahwa Ahmadiyah menyebutkan adanya Nabi setelah Nabi Muhammad, Mirza Ghulam Ahmad, yang diklaim sebagai Mahdi dan ’Isa al-Mau’ud. Tentu pandangannya itu didasarkan pada keyakinan umum umat Islam tentang akan turunnya Nabi Isa di akhir zaman. Bedanya, jika kelompok Islam lain sampai hari ini masih menunggu datangnya Nabi Isa menjelang hari Kiamat, yang akan menghancurkan kaum Nasrani dan Yahudi, sementara kelompok Ahmadiyah meyakini bahwa Nabi Isa sudah turun dalam bentuk fisik Mirza Ghulam Ahmad. Inilah pangkal penghakiman bahwa Ahmadiyah merupakan faham yang sesat pada segi terakhir ini.

Buku ini, digali dari sarangnya langsung. Penulis yang adalah seorang nadhliyin (sama sekali bukan penganut Ahmadi), pernah diundang untuk melakukan studi penelitian di Kampus JAI di Bogor pada tahun 1994. Tentu banyak hal baru yang akan dapat diperoleh pembaca dari buku ini, tentang praktek keagamaan (fiqh), dan berbagai dimensi keagamaan, yang memang sangat berbeda dengan berbagai aliran dan organisasi besar Islam di Indonesia. Justru informasi yang digali dari kalangan Ahmadiyah sendiri ini akan menjadi berharga sebagai informasi mengenai seluk-beluk gerakan Ahmadiyah. Sehingga penilaian yang dilakukan terhadap Jemaat Ahmadiyah, bukanlah penilaian yang “tanpa pengetahuan”. Karena Islam merupakan “rumah besar” bagi berbagai penghuninya, yang tentu saja–terlepas dari salah dan benarnya sebagian sisi ajarannya menurut fihak lain–Gerakan Ahmadiyah termasuk sebagai penghuni rumah besar Islam tersebut. Tentu hasil akhir penilaian apakah Ahmadiyah sesat atau tidak, tergantung dan terserah kepada para pembaca, karena kewajiban penulis adalah menghadirkan fakta apa adanya.

 

Penerbit Garudhawaca

Ratings and reviews

3.6
30 reviews
Irsyad Muhammad
February 23, 2016
Buku ini merupakan sedikit dari buku kajian mengenai Ahmadiyah di Indonesia yang mengkajinya dengan kacamata yang jauh lebih moderat ketimbang penulis-penulis lain. Dari buku terlihat keberpihakan penulis pada kaum Ahmadi, sehingga sedikit bias terlihat pada karyanya namun kelebihan karya ini didukung dengan pengalaman empirik penulis serta studi literatur yang komprehensif.
3 people found this review helpful
Did you find this helpful?
Panahbiru Media
August 2, 2015
Very good book to read about Ahmadiyah in Indonesia, with neutral commentary.
Did you find this helpful?
Zubir Abdullah
November 8, 2014
Very good book
Did you find this helpful?

About the author

Muhammad Sholikhin, seorang ulama dan peneliti. Ia aktif menggeluti masalah-masalah tarekat dan aliran Islam di Indonesia. Ia mendalami berbagai fenomena sufisme Islam-Jawa. Sholikhin juga mengelola pesantren dan majelis Al Hikmah di Boyolali, Indonesia. 

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.