Larasati… sebuah nama yang terdengar sederhana. Namun percayalah, jika kukatakan bahwa hidupku jauh dari kata sederhana. Aku lahir dari rahim Biyungku, Mariam, dan dibesarkan olehnya seorang diri. Bukan karena beliau menginginkannya, tapi karena Bapakku meninggal dunia, sehingga keadaanlah yang memaksanya seperti itu. Pula, aku hanyalah anak haram yang lahir dari rahim seorang simpanan.

Tidak cukup sampai di situ. Ketika usiaku belum genap sebelas tahun, Biyungku direnggut dariku karena penyakit yang dideritanya. Di sinilah, awal muda benang merah yang menghubungkanku dengannya. Dia… lelaki dewasa yang selalu kucinta.

Namanya Adrian. Dia bukan sembarang lelaki, melainkan Juragan tersohor di kampungku. Usianya memang tidak bisa disebut muda, bahkan beliau sudah memiliki dua anak dari istri-istrinya.

Tapi, takdir mempermainkanku, seolah ingin memaksaku untuk memainkan peran yang sama yang dijalankan oleh Biyungku. Juragan Adrian memilihku untuk menjadi simpanannya. Katanya, aku adalah simpanan terindah, dan dengan bodoh pula, aku menerimanya.

Lalu, apakah istri-istri Juragan Adrian bisa menerima keberadaanku? Atau mereka justru menentang keras hubungan kami? Bagaimana kami harus berjuang agar bisa bersatu? Faktanya, cinta Juragan Adrian padaku nyata adanya. Cinta apa adanya tanpa kepura-puraan. Cinta seorang lelaki kepada wanitanya. Meski, takdir meletakkan cinta ini di tempat yang tak semestinya.

Namaku Larasati, apakah kau tak tergerak untuk membaca kisahku ini?