Setelah itu saya memberikan gambaran umum tentang apa itu sosiologi, bagaimana penelitian sosiologi dilakukan dan apa saja isu-isu yang menjadi perhatian sosiologi. Selanjutnya, mereka mengadakan penelitian. Pada pertemuan-pertemuan selanjutnya waktu di kelas saya bagi dua sesi. Sesi pertama masing-masing kelompok mempresentasikan satu topik sosiologi, misalkan tentang kekuasaan. Bagian kedua masing-masing kelompok melaporkan pekembangan penelitian mereka di depan kelas. Kami mengajukan sejumlah pertanyaan yang kami kira belum mereka perhatikan. Saya sampaikan kepada mereka bahwa saya ingin makalah mereka tidak berhenti di saya. Saya ingin makalah mereka dibukukan sebagai kenang-kenangan kuliah bersama saya. Buku itu nanti tidak saja merekam intelektual mereka, melainkan juga merekam kenangan bagaimana penelitian itu mereka kerjakan selama satu semester. Mereka setuju makalah-makalah mereka akan dijadikan satu dan dibukukan.
Soal kualitas sekali lagi tidak perlu kita ributkan. Jadikan saja buku ini sebagai album kenangan kita tentang apa yang sudah kita lakukan sepanjang satu semester. Selanjutnya editor ingin mengingatkan mahasiswa dan diri sendiri untuk tidak berhenti belajar. Jangan banyak berharap ke kampus, jangan banyak berharap pihak-pihak luar. Percaya saja bahwa kita punya potensi. Maksimalkan potensi itu. Belajar adalah proses menjadikan kalian emas. Yang namanya emas berharga. Ketika kalian menjadi emas, bersembunyipun kalian akan dicari orang.