PERJALANAN CINTA SITARESMI

Kisah perjalanan hidup Sitaresmi yang penuh lika liku kehidupan dimulai saat pertama kali dinikahi suaminya, Yoga. Keluarga besar Yoga tidak menyetujui pernikahan Sita dan Yoga sehingga mereka berusaha memisahkan pasangan tersebut. Usaha keluarga besar Yoga berhasil dan membuat Sita harus menanggung beratnya hidup sebagai wanita tanpa suami.

Berbagai cobaan datang silih berganti dalam kehidupan Sita. Tanpa uang nafkah sepeser pun membuat Sita putar otak untuk memenuhi kebutuhan hidup. Semua lamaran pekerjaannya ditolak dan berakhirlah Sita menjadi asisten rumah tangga dirumah Pak Junaidi—orang terkaya di kampung. Umur yang masih muda didukung oleh paras ayu membuat Sita dikejar banyak lelaki mulai dari Beni, supir pribadi Pak Junaidi. Galih, anak Pak RT. Ari, lelaki yang menolong Sita saat dirinya mendapatkan perlakuan tidak senonoh dari Galih. Perhatian dan kasih sayang Ari akhirnya membawa Sita jatuh ke pelukan lelaki beristri itu. Mereka menikah di bawah tangan dan membuat Abah sangat membencinya. Sita harus ke luar rumah untuk mempertahankan pilihannya menikah dengan Ari yang ternyata pilihan tersebut membawanya pada keadaan yang semakin terpuruk. Perpisahan menjadi jalan akhir Sita. Saat itulah bayi hasil pernikahan mereka juga harus pergi sebelum sempat dilahirkan.

Saga juga mulai berulah untuk menguji kesabaran Sita. Ada saja perbuatan Saga yang membuat Sita menahan amarah. Berada pada titik terendah membuat Sita mengambil jalan hijrah dan bertaubat atas semua kesalahannya.

Yoga—mantan suami Sita--akhirnya menyatakan ingin kembali kepada Sita setelah perpisahan mereka. Sita menyambut bahagia bersatunya mereka menjadi suami istri kembali. Namun, cobaan kembali menerpa kehidupan rumah tangga mereka. Kelahiran anak kedua dengan bilirubin tinggi telah membuat Sita tertampar, tetapi dia mencoba bangkit kembali dengan segala doa yang dipanjatkan kepada Sang Pencipta. Belum lagi masalah Yoga yang mengalami kecelakaan dan trauma mendalam sekali lagi menampar Sita dan menempatkannya pada keadaan terpuruk, tetapi sekali lagi dia bangkit dan memanjatlan doa kepada Allah.

Setelah semua cobaan yang mendera, kesabaran Sita membawa pada suatu titik kebahagaain karena dia dapat mewujudkan mimpinya untuk pergi umroh bersama suaminya dan menjalani kehidupan rumah tangga yang bahagia. Sebuah kejutan kecil juga menjadi pemanis di dalam keluarga kecil mereka yaitu hadirnya anggota baru yang masih dalam kandungan Sita.