Kumpulan Cerita Dewasa 21++: Kumpulan Cerita Romantis Dewasa Vol 132

· Kumpulan Cerita Dewasa 21++ Issue #132 · Lovely Story Publisher
4.2
13 reviews
Ebook
113
Pages
Eligible
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

Dapatkan free ebook sinopsis dan pratinjau judul kami lainnya di:

-> -> bit.ly/andini-citras <- <-

*

Keunggulan Ebook ini:

- Halaman Asli, tersedia header dengan judul bab

- Baca dengan keras, Menjadi audio book dengan dibacakan mesin berbahasa Indonesia

- Teks Mengalir, menyesuaikan ukuran layar

- Ukuran font dan jarak antar baris kalimat bisa diperbesar atau perkecil sesuai selera

- Bisa ganti jenis font

- Warna kertas/background bisa diubah menjadi Putih, Krem, dan Hitam

----------

Contents

Mei Memendam Rasa—1

Bercinta di Telaga Terbuka—25

Sifat Yeyen yang Terlihat Aneh—43

Difitnah Yeyen—61

Tragedi di Taman Senopati—93

*

Deskripsi

Ambisi Yeyen untuk merebut Andy dari tangan Mei sahabatnya membuatnya menghalalkan segala cara, mulai dari mengajaknya tidur bersama, hingga memfitnah Andy berusaha memperkosa dirinya. Sukseskah ambisi Yeyen tersebut?

*

Pratinjau...

Namaku sebut saja Andika (nama samaran) atau lebih sering disebut sebagai Andy. Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara, orangtuaku berasal dari daerah timur (Flores) sehingga maklum kalau penampilanku berkesan hitam namun macho seksi dan gagah perkasa (setidaknya itu kalimat pujian yang sering di ucapkan oleh para wanita yang pernah tidur denganku). Tinggi tubuhku sekitar 185-an dengan berat sekitar 80 Kg lengkap dengan gumpalan otot yang keras di sekujur lengan, dada dan bagian tubuhku yang lainnya, termasuk “dedekku” yang berdiameter besar dan sangat keras, kokoh dan berurat. Potongan rambutku tipis klimis sehingga berkesan seperti Anggota ABRI saja, namun demikian aku memotong rambutku tipis supaya tidak terlalu kentara potongan rambut asliku yang agak keriting.

Aku adalah alumni salah satu perguruan tinggi negeri terkemuka di kota kembang, dan aktif dalam perkumpulan pencinta alam tatkala tengah menuntut ilmu pada masa perkuliahan dulu. Di ruang senat fakultasku, aku sering menghabiskan waktuku dengan kegiatan keorganisasian mahasiswa sekaligus untuk menjalin keakraban dengan para mahasiswi yang memang cantik-cantik itu. Ya bisa dikata sambil menyelam minum green spot deh ha.. ha.. ha..

Di antara para mahasiswi itu aku mengenal beberapa yang tergolong cantik dan sexy salah satunya bernama Mei dari FISIP dan satunya lagi bernama Yeyen anak Fakultas Ekonomi jurusan akuntansi. Keduanya tergolong makhluk langka di kampusku karena selain keturunan tionghoa mereka juga sangat cantik, bertubuh sexy putih dan mulus, terlebih bentuk tubuh mereka yang sangat kencang dan proporsional sehingga tidak salah jika banyak jejaka yang berlomba untuk menaklukan hati mereka. Di banding dengan fisikku, tubuh mereka berdua tergolong mungil meskipun mereka sendiri memiliki tinggi tubuh sekitar 170-an. Mei memiliki face dan fisik mirip seperti Kaori Shimamura sedangkan Yeyen mirip seperti Vivian Chow namun lebih lembut dan manis.

Pada suatu pagi cerah di bulan Juli sehari sesudah ujian semesteran, kelompok pencinta alam di kampus kami mengadakan acara pendakian dan kemping bersama untuk semua mahasiswa dan mahasiswi baik yang ikut dalam kegiatan pencinta alam maupun bukan. Mei sebagai salah satu aktivis organisasi pencinta alam di kampusku getol mengajak teman-teman kostnya yang kebetulan satu kampus agar ikut dalam kegiatan tersebut, Yeyen sebagai salah satu mahasiswi perantauan asal Jakarta (seperti Mei) nampaknya tertarik mengikuti acara tersebut. Hal ini agak mengherankan karena berbeda dengan Mei, Yeyen kurang akrab dengan berbagai kegiatan kemahasiswaan, banyak yang mengatakan bahwa ia tergolong anak Mami yang sehabis kuliah langsung pulang.

Namun demikian aku selaku panitia koordinator acara tidak mempersoalkan masalah tersebut, bahkan kuanggap hal itu membantu mensukseskan acara tersebut karena otomatis peserta terutama kaum pria menjadi lebih banyak yang mendaftar untuk ikut. Dan tepat seperti dugaanku, pagi itu peserta yang datang membludak bahkan nyaris melampaui dari jumlah yang telah kami perkirakan (karena ada beberapa yang terlambat mendaftar sehingga kami salah menghitung kapasitas angkutan yang telah di siapkan). Namun demikian berkat kesigapan panitia bagian transportasi, segala urusan dapat di selesaikan dengan baik.

Akhirnya setelah menunggu kurang lebih selama satu jam rombongan pun dapat segera berangkat menggunakan beberapa truk carteran milik salah satu kesatuan militer yang berada di daerah Bandung. Selama perjalanan tak henti-hentinya candaan dan senda gurau riuh rendah memenuhi truk-truk tersebut apalagi dalam perjalanan tersebut rombongan antara mahasiswi dan mahasiswa bercampur baur dengan alasan agar ada yang dapat menjaga keselamatan para mahasiswi tersebut dan juga agar perjalanan tidak terasa jenuh.

Sesampainya di kaki gunung, rombongan mendapat petunjuk singkat dari diriku selaku panitia dan sesudahnya kami pun segera berangkat menuju salah satu bumi perkemahan yang terletak tak jauh dari lokasi tempat kendaraan kami berhenti. Sesudah selesai mendirikan tenda, kami pun beristirahat dan berbenah serta bersenda gurau guna menghilangkan kepenatan selama dalam perjalanan. Kesempatan ituku pergunakan guna berbincang-bincang dengan para panitia lainnya termasuk Mei guna mengkoordinir langkah selanjutnya yang akan ditempuh. Setelah segala urusan kepanitiaan tersebut usai, kami para panitia pun membubarkan diri dan turut beristirahat. Aku sengaja beristirahat agak jauh dari yang lainnya karena selain tidak ingin terganggu, juga karena agak lelah akibat perjalanan dan persiapan acara tersebut.

Sedang asyik-asyiknya aku duduk santai di depan tenda besar milikku, tiba-tiba Mei datang menghampiri diriku. Dan menyodorkan makanan kecil ke hadapanku.

“Ndi, ini gue ada cemilan kamu mau nggak?”

Aku yang sudah agak sedikit lapar langsung saja memasukkan tanganku dan meraup agak banyak potatoes chips tersebut. Mei pun lantas ikut duduk di sisiku di atas tikar yang kugelar di depan tenda. Sambil asyik makan, sesekali Mei menoleh mengamati diriku, meskipun aku agak cuek terhadap dirinya, namun lantaran terus di amati demikian aku pun merasa risih, lantas aku pun bertanya.

“Ada apa sich Mei? Koq kamu ngeliatinnya seolah-olah aku ini makhluk planet gitu? Dari tadi kamu terus ngamatin aku, emang gue jin yach yang lagi ganti-ganti wujud?” ujarku sambil tersenyum.

Ratings and reviews

4.2
13 reviews

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.