Hanya Sebatas Teman Ranjang Biasa

· Love Story Publisher
Ebook
187
Pages
Eligible
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

“Direktur Utama. Kedengarannya mentereng. Tapi bagiku, plakat nama dari kuningan di atas meja kayu jati ini terasa seperti batu nisan bagi kejantananku.” (Bab 1, Direktur Boneka)

“Aroma yang terlupakan. Itulah dia. Bukan aroma parfumnya, tapi aroma dari sebuah perasaan. Perasaan diinginkan, perasaan tertantang, perasaan hidup.” (Bab 2, Aroma yang Terlupakan)

“Baginya, ini mungkin adalah puncak gairah dan keintiman. Bagiku, ini adalah sebuah pertunjukan, sebuah negosiasi. Aku memberinya apa yang paling ia dambakan, dan sebagai imbalannya, aku mendapatkan sesuatu yang kuinginkan: kendali.” (Bab 3, Negosiasi di Atas Ranjang)

“Aku telah membangun sebuah sangkar baru. Tapi kali ini, bukan sangkar untuk diriku. Melainkan sangkar emas untuknya. Sebuah sangkar di mana aku bisa mengawasinya, memilikinya, dan menguncinya untuk diriku sendiri.” (Bab 4, Karyawan Istimewa)

“Bunyi ‘klik’ pelan dari kunci itu terdengar begitu keras di keheningan ruangan, sekeras genderang perang yang menandai dimulainya pertempuran kami.” (Bab 5, Rapat Setelah Jam Kerja)

“Bagiku, Raka hanyalah salah satu hidangan dalam sebuah pesta besar. Hidangan yang lezat, memang. Tapi setelah aku selesai menyantapnya, aku akan beralih ke hidangan berikutnya.” (Bab 6, Panggilan di Tengah Malam)

“Aku telah memasuki kamarnya, memasuki tubuhnya, tapi aku belum berhasil memasuki hatinya. Atau bahkan pikirannya.” (Bab 7, Surga di Kamar Kosnya)

“Aku adalah penguasa di dua dunia. Siang hari, aku adalah direktur yang tegas dan visioner. Malam hari, aku adalah kekasih yang penuh gairah. Dan aku memainkan kedua peran itu dengan sempurna.” (Bab 8, Raja di Dua Dunia)

“Aroma ini berbeda. Lembut, manis, dengan sedikit sentuhan vanila dan melati. Aroma yang intim, aroma yang menempel di kain setelah sebuah pelukan yang lama. Aroma seorang wanita.” (Bab 9, Aroma Parfum Asing)

“Aku tidak akan menjadi sangkarmu, Raka. Dan aku tidak akan pernah menjadi tahananmu. Mengerti?” (Bab 10, Aturan Permainan)

“Setiap hentakan kontolku yang menghujam masuk ke dalam memeknya yang basah adalah sebuah pernyataan: Kau milikku.” (Bab 11, Badai Sebelum Tenang)

“Ia tidak berteriak. Ia tidak menangis. Ia tidak menunjukkan emosi apa pun. Wajahnya tetap tenang, dingin seperti es.” (Bab 12, Pintu yang Terbuka)

***

Di puncak menara kaca Jakarta, Direktur Utama Raka memiliki segalanya: jabatan, kekayaan, dan seorang istri yang memastikan dunia melihat citra mereka yang sempurna. Namun di balik pintu mahoni ruang kerjanya dan di dalam dinginnya ranjang pernikahannya, ia hanyalah seorang pria yang kelaparan. Lapar akan sentuhan yang tulus, bisikan yang memuja, dan secercah pengakuan bahwa ia lebih dari sekadar boneka dalam sangkar emasnya. Setiap hari adalah pertunjukan yang sama, hingga sesosok bayangan baru memasuki panggungnya.

Dia datang dalam balutan profesionalitas yang mematikan, dengan mata yang menyimpan rahasia dan senyum yang menjanjikan pelarian. Putri. Namanya semanis aromanya, kehadirannya adalah percikan api di gudang mesiu kehidupan Raka yang kering. Baginya, Putri bukan sekadar wanita cantik; ia adalah jawaban, sebuah dunia di mana ia bisa menjadi raja, bukan lagi seorang tahanan. Raka rela mempertaruhkan segalanya hanya untuk merasakan kehangatan dari dunianya, tanpa menyadari bahwa ia hanya diizinkan masuk sebagai tamu.

Satu malam terlarang menjadi candu. Di atas meja kerja yang kokoh dan di dalam kamar kos yang menjadi surga sementaranya, Raka menemukan kembali kejantanannya yang telah lama hilang. Setiap desahan, setiap tetes keringat, setiap penyatuan tubuh adalah validasi yang ia dambakan. Ia berpikir telah menemukan belahan jiwa, seorang dewi yang akan membebaskannya. Ia mulai membangun istana di atas pasir, sebuah fantasi di mana hanya ada mereka berdua, lupa bahwa setiap dewi memiliki altar pemujaan lainnya.

Namun, sang dewi tidak mencari seorang raja. Ia adalah seorang kolektor. Kolektor momen, kolektor sensasi, kolektor kenikmatan. Baginya, Raka adalah salah satu warna dalam paletnya yang kaya, sebuah melodi dalam simfoninya yang rumit—indah, memabukkan, namun tidak pernah menjadi satu-satunya. Sementara Raka terobsesi untuk memiliki, Putri hanya tertarik untuk berbagi. Dan dalam permainannya, berbagi tidak pernah berarti terikat.

Ketika seorang pria yang putus asa salah mengira sebuah permainan sebagai takdir, dan seorang wanita yang memegang kendali merasa aturannya dilanggar, tabrakan tak terhindarkan. Di tengah intrik kantor yang dingin dan pengawasan tajam seorang istri yang mulai curiga, seberapa jauh Raka akan jatuh? Dan dalam dunia di mana kenikmatan adalah mata uang, siapa yang pada akhirnya akan membayar harga paling mahal saat semua rahasia terbuka?

Contents:

Direktur Boneka—1

Aroma yang Terlupakan—15

Negosiasi di Atas Ranjang—31

Karyawan Istimewa—55

Rapat Setelah Jam Kerja—71

Panggilan di Tengah Malam—91

Surga di Kamar Kosnya—103

Raja di Dua Dunia—121

Aroma Parfum Asing—135

Aturan Permainan—147

Badai Sebelum Tenang—163

Pintu yang Terbuka—177

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.