Pelajaran Biologis dari Yayuk Guru Biologi Cantik

· Love Story Publisher
Ebook
192
Pages
Eligible
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

“Ini bukan sekadar tentang biologi, anak-anak. Ini tentang tanggung jawab. Tentang menghargai tubuh kalian sendiri, dan tubuh pasangan kalian kelak.” (Bab 1, Bunga di Antara Duri)

“Kita nggak akan maksa dia, Ri. Kita cuma akan... bantu dia buat lebih rileks. Bantu dia buat ngeluarin sisi liarnya yang selama ini dia sembunyiin.” (Bab 2, Rencana di Balik Tatapan Polos)

“Tentu saja, Martin. Ibu hargai niat baikmu,” ujarku sambil tersenyum, menerima botol dingin itu tanpa sedikit pun rasa curiga. (Bab 3, Sebotol Minuman Dingin)

“Di dalam minuman tadi... ada sesuatu yang spesial buat Ibu,” bisiknya, dan seringai di wajahnya adalah hal paling mengerikan yang pernah kulihat. “Hadiah kecil dari murid Ibu yang paling perhatian.” (Bab 4, Panas yang Menjalar Aneh)

“Setiap sentuhan jarinya yang seharusnya terasa menjijikkan, justru mengirimkan gelombang listrik aneh yang membuat rahimku berkedut. Pikiranku menjerit ‘Tidak!’, tapi tubuhku berbisik ‘Lagi’.” (Bab 5, Ketika Tubuh Mulai Berkhianat)

“Ini bukan lagi Bu Yayuk yang lembut dan sabar. Ini adalah makhluk lain. Seekor binatang buas yang lapar, yang kini telah dilepaskan dari sangkarnya, dan dialah sangkar itu.” (Bab 6, Penunggang Kuda yang Tak Terkendali)

“Sperma hangatnya yang menyembur di dalam rahimku terasa seperti lahar panas yang membakar sisa-sisa harga diriku hingga menjadi abu.” (Bab 7, Sobekan Kecil, Luka yang Abadi)

“Anggap saja ini... materi pelajaran tambahan, Bu,” kata Ari, nadanya dingin dan tanpa emosi. “Dan Ibu akan jadi muridnya sekarang. Murid yang sangat patuh.” (Bab 8, Jerat Lensa Kamera Ponsel)

“Aku tidak melawan. Aku tidak berteriak. Aku hanya membiarkannya terjadi, mengubah tubuhku menjadi sebuah objek tanpa jiwa, sebuah cangkang kosong yang bisa ia gunakan sesuka hatinya.” (Bab 9, Pelajaran di Bawah Ancaman)

“Aku melihat Bima bukan lagi sebagai muridku. Bukan sebagai anak laki-laki berusia tujuh belas tahun yang harus kudidik dan kulindungi. Aku melihatnya sebagai sebuah kesempatan.” (Bab 10, Lahirnya Sang Predator Baru)

“Ibu hanya ingin membantumu untuk kembali fokus. Mungkin kamu hanya butuh... pelajaran tambahan yang sedikit berbeda.” (Bab 11, Guru Mengambil Kendali Penuh)

“Aku telah berhasil merebut kembali kuasaku, tapi dengan cara menjadi monster yang sama dengan mereka yang telah menyakitiku. Ini bukanlah sebuah kemenangan. Ini adalah sebuah tragedi yang lahir dari tragedi lainnya.” (Bab 12, Praktikum Anatomi Secara Langsung)

***

Di balik dinding sebuah SMA swasta elit di Bogor, Yayuk adalah gambaran kesempurnaan. Seorang guru biologi muda yang kecantikannya mekar laksana bunga paling eksotis di tengah kebun raya. Dengan sabar, ia mengajarkan murid-muridnya tentang keajaiban kehidupan, tentang sel, DNA, dan sistem reproduksi, tanpa menyadari bahwa pelajarannya yang paling polos justru menyalakan api fantasi terlarang di mata para murid lelakinya. Di balik tatapan kagum itu, tersembunyi fantasi liar yang menunggu waktu untuk diwujudkan.

Namun, beberapa muridnya menginginkan lebih dari sekadar teori. Mereka menginginkan praktikum. Sebuah rencana licik diracik di sudut kantin, berpusat pada sebotol minuman dingin yang disajikan dengan senyum tulus. Sebuah hadiah kecil yang membawa ramuan terlarang, dirancang untuk meruntuhkan pertahanan sang guru dan membuka gerbang menuju sisi paling purba dari seorang wanita. Mereka menyebutnya sebuah eksperimen, namun ini adalah permainan paling berbahaya yang mempertaruhkan sebuah jiwa.

Eksperimen itu berhasil di luar dugaan. Obat itu tidak hanya meruntuhkan pertahanannya, tetapi juga melepaskan seekor binatang buas yang tak pernah mereka duga ada. Guru yang lembut itu berubah menjadi penunggang kuda liar yang gairahnya membakar nalar, gerakannya begitu cepat dan panas hingga nyaris merobek satu-satunya pelindung di antara mereka. Mereka ingin memberinya pelajaran, tetapi justru merekalah yang dipaksa belajar tentang nafsu dalam bentuknya yang paling murni dan tak terkendali.

Akan tetapi, neraka memiliki tingkatan yang lebih dalam. Ketika satu mimpi buruk berakhir, jerat lensa kamera ponsel memulai mimpi buruk lainnya. Sebuah rahasia yang terekam diam-diam menjadi senjata untuk memaksanya memberikan pelajaran di bawah ancaman, mengubah kamar kosnya yang sunyi menjadi panggung kehinaan. Setiap sentuhan kini bukan lagi tentang gairah, melainkan tentang kekuasaan, menanamkan benih kebencian yang dingin dan gelap di dalam jiwanya yang hancur.

Kini, sang korban telah tiada, dan dari abunya lahir seorang predator baru. Dengan mata yang kini bisa melihat kelemahan di balik tatapan paling polos sekalipun, Bu Yayuk kembali berdiri di depan kelas. Pandangannya tertuju pada seorang murid pendiam, mangsa baru yang sempurna. Pelajaran biologis akan kembali dimulai, namun kali ini, kurikulumnya ia tulis sendiri dengan tinta balas dendam dan dominasi. Pertanyaannya, siapkah kau menjadi muridnya?

Contents:

Bunga di Antara Duri—1

Rencana di Balik Tatapan Polos—17

Sebotol Minuman Dingin—33

Panas yang Menjalar Aneh—47

Ketika Tubuh Mulai Berkhianat—61

Penunggang Kuda yang Tak Terkendali—79

Sobekan Kecil, Luka yang Abadi—97

Jerat Lensa Kamera Ponsel—113

Pelajaran di Bawah Ancaman—129

Lahirnya Sang Predator Baru—145

Guru Mengambil Kendali Penuh—159

Praktikum Anatomi Secara Langsung—173

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.