Setelah dua kali pernikahannya yang gagal, Ada berjanji pada dirinya sendiri tak akan lagi mencoba-coba menjalin hubungan apa pun dengan siapa pun. Namun, Miika datang begitu saja dan menawarkan sesuatu yang tak pernah dirasakannya selama ini.
Masalahnya, pemuda itu 8 tahun lebih muda darinya.
Sanggupkah Ada bertahan dan menepati janji pada dirinya sendiri?
Atau mungkinkah ia harus mencoba sekali lagi karena biar bagaimanapun dan tak sesempurna apa pun, bukankah ia juga berhak untuk mengecap kebahagiaan?