Pada masa awal olimpiade tahun 1975, hanya terdapat satu gaya yang dilombakan yaitu gaya dada, setelah itu menyusul gaya punggung. Memasuki tahun 1990, diperkenalkanlah gaya bebas dalam perlombaan olimpiade. Sejak saat itu gaya-gaya renang mengalami perkembangan secara terus – menerus. Berenang gaya dada adalah cara termudah orang awam untuk belajar berenang. Gaya ini memperlihatkan perenang seperti melakukan gaya katak saat berenang dalam air. Gaya yang agak susah dilakukan adalah gaya bebas dikarenakan gerakannya mempunyai tempo lebih rapat dan cepat. Namun dapat diketahui dalam olimpiade bahwa gaya bebas adalah gaya yang tercepat dalam perlombaan. Manfaat dalam berenang sendiri ada banyak sekali yaitu salah satunya membantu untuk membangun massa otot, melatih pernapasan, menjaga kesehatan jantung, mengurangi stress banyak lainnya. Buku ini ditulis dengan harapan dapat digunakan sebagai bahan referensi serta dapat digunakan untuk mendapatkan pemahaman lebih tentang teknik berenang untuk tingkat pemula.
Fahreza Okta Setyawan adalah Pengajar di Program Studi Ilmu Kelautan – Universitas Brawijaya. Menyelesaikan studi sarjana di Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya dan studi magister di Teknik Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Mengajar mata kuliah Oseanografi fisika, Pemodelan Oseanografi, Pengantar Oseanografi, Selam Keahlian, Widya Selam, Renang. Bidang keahlian penulis adalah Energi Laut. Penulis juga aktif pada riset pada bidang perubahan garis pantai serta pernah menulis buku berjudul “Dasar – dasar Perikanan dan Kelautan” pada tahun 2020 dan buku berjudul “Perikanan Berkelanjutan” pada tahun 2021. Penulis dapat dihubungi melalui alamat e-mail: [email protected].
Oktiyas Muzaky Luthfi dilahirkan di Ponorogo, 31 Oktober 1979, merupakan anak sulung dari dua bersaudara Bp. Kasmin dan Ibu Nuryati. Pendidikan formal sekolah dasar ditempuh di SD Tarbiyatul Islam hingga tahun 1992. Selanjutnya sekolah menengah pada SMPN 1 Ponorogo lulus tahun 1995 dan dilanjutkan sekolah menengah atas di SMAN 1 Ponorogo lulus 1998. Pendidikan S1 ditempuh di Universitas Diponegoro Semarang dari 1998 hingga akhir 2003 mengambil Program Studi Ilmu Kelautan. Studi S2 ditempuh di Universitas Ryukyus, Jepang dari 2010 hingga 2012. Selain menempuh pendidikan formal, penulis juga menempuh pendidikan non-formal seperti sekolah diniyah sore kelas 1-5 hingga tahun 1992, dilanjutkan mengikuti sekolah diniyah malam dibawah yayasan almarhum KH. Maghfur Hasbullah di Kauman kota lama Ponorogo hingga 1995. Penulis saat ini adalah pengajar aktif di Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang. Berbagai tulisan dengan topik karang dan terumbu-karang mulai dirintis saat kuliah ketika menyelesaikan praktik kerja lapangan dengan topik reproduksi karang Pocillopora damicornis, kemudian hingga sekarang banyak tulisan dari penulis yang telah dipresentasikan di seminar nasional, internasional maupun publikasi ilmiah melalui berbagai jurnal. Topik penelitian saat ini adalah: ekologi terumbu karang, taksonomi morfologi karang dan penyakit karang.
Ade Yamindago dilahirkan di Ujung Pandang, 21 Mei 1984, menyelesaikan program sarjananya di Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Hasanuddin pada 2007. Sejak 2008, tercatat sebagai staf pengajar di Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, dan mengajar pada mata kuliah renang, widya selam, koralogi, mikrobiologi dan bioteknologi. Lulus pendidikan Magister pada program double degree Bioteknologi Laut di Universitas Brawijaya dan Aquatic Science di Burapha University (Thailand) pada 2012 dan 2013, dan lulus pendidikan Doktoral pada Program Applied Ocean Science di Korea Institute of Ocean Science and Technology/University of Science and Technology (Korea Selatan) pada 2020. Mengikuti kursus selam dasar POSSI (A1) pada 2003 dan dilanjutkan dengan Advanced Adventurer SSI pada 2015. Melakukan pelatihan selam melalui program pengabdian kepada masyarakat pada 2014 di Pantai Kondang Merak (Malang) dan di Pulau Bawean (Gresik) pada 2015. Melakukan penelitian di bidang bioteknologi lingkungan laut dan biodiversitas organisme laut yang dipublikasikan pada jurnal nasional dan internasional.
Muhammad Arif Asadi adalah Pengajar di Program Studi Ilmu Kelautan – Universitas Brawijaya. Menyelesaikan studi sarjana di Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro dan studi magister dalam bidang Marine Ecology di Wageningen University, The Netherlands. Mengajar mata kuliah Oseanografi Kimia, Pencemaran Laut, Ecotoxicology, Ekologi Laut Tropis, Widya Selam, Renang dan Zoologi Laut. Bidang keahlian penulis adalah Pencemaran Laut dan Ekologi Mangrove. Penulis juga sebagai reviewer aktif di beberapa publisher international seperti Elsevier (Journal Marine Pollution Bulletin, Environmental Challenges, dan Science of the Total Environment), AACL Bioflux, dan Journal of Coastal Research (JCR). Penulis dapat dihubungi melalui alamat e-mail: [email protected].
Citra Satrya Utama Dewi, lebih dikenal dengan Citra Satrya (lahir di Bondowoso, Indonesia, 27 Januari 1984; umur 37 tahun) merupakan seorang dosen di FPIK Universitas Brawijaya. Menyelesaikan pendidikan sarjana dan magisternya di Departemen Ilmu & Teknologi Kelautan, IPB University. Citra mulai aktif mempelajari dunia bawah laut sejak 2002, termasuk didalammya melakukan aktivitas renang dan selam. Citra muda sangat beruntung karena mendapat kesempatan untuk bergabung dengan beberapa tim riset, sehingga menambah pengalaman perjalanan menjelajah laut Indonesia, antara lain Pulau Nias, Pulau Belitung, Kepulauan Seribu, Pulau Bawean, Pulau Madura, Kota Bontang, Kota Kendari, Bali, Nusa Tenggara Barat, Raja Ampat, dan Biak. Setelah menjadi dosen, Citra mengajar beberapa mata kuliah, seperti renang, selam, biologi laut, dan ekologi laut. Ibu dari tiga anak juga menuliskan beberapa artikel ilmiah serta sebuah buku yg diterbitkan oleh UB Press di Tahun 2018, yaitu Karang dan Ikan Terumbu Pulau Bawean.