Sejarah munculnya liberal dalam agama dijelaskan secara detail dalam buku ini sehingga kita akan memahami bahwa konsep Islam liberal tidaklah pas karena Islam adalah Islam, tidak perlu ditambahkan embel-embel liberal atau apa pun.
Jika mengaku sebagai Muslim, sudah sepantasnya kita tolak pemikiran-pemikiran yang hanya mengandalkan akal semata tanpa dibarengi keimanan kepada agama yang sempurna ini. Hal itu adalah mutlak dan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Buku ini bukan menafikan keberagaman dalam pemikirian, tetapi berusaha untuk meluruskan pemikiran-pemikiran yang tidak sesuai dengan keimanan Islam. Semoga kita senantiasa mempelajari Islam dengan benar dan dari sumber yang benar sehingga terhindar dari ghazwul fikri. Marilah sama-sama kita ber-Islam secara kaffah.
[Gema Insani]
Penulis ini merupakan anak bungsu dari orang tuanya yang berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan. Setamat SMK pada tahun 2012, anak bungsu dari 3 bersaudara ini memilih menjadi ‘mahasiswa rantauan’ di Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Program Studi Muamalat.
Hari-harinya banyak dihabiskan dengan membaca buku, menulis, dan aktif di berbagai kegiatan. Selain berkuliah, penulis juga diberi amanah di Departemen Pengkaderan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Di samping itu, ia juga seorang aktivis gerakan #IndonesiaTanpaJIL, sebuah gerakan yang melawan pemikiran sesat Sepilis (sekularisme, pluralisme, dan liberalisme), dan menjadi koordinator chapter Yogya.
Penulis juga sering menjadi pembicara di berbagai seminar dan kajian di kampus-kampus mau pun masjid-masjid baik di Yogyakarta ataupun di luar Yogyakarta.