Pupus menanti harapan pada sang kekasih pujaan hati.
Hingga tak lagi ada tawa bahagia, malah kini, berganti lara yang entah kapan akan berakhir pada hidupnya.
Tak ucap dari ilusi yang berbalut duka yang abadi.
Terkesan meraih cinta namun hanya sekadar kagum saja.
Pesan rindu menutupi ruang waktu dan meniduri bayangan ilusi. Kesan cinta penuh makna malah kini mendua lagi.
Kapankah aku bisa bahagia? Tanya Dena pada bayangan diri di depan kaca yang meratapi nasib jalan takdir hidupnya.
Kasih sayang tak juga didapatkan dengan sempurna.
Apalagi cinta dalam keluarga, justru malah menampar kenyataan hidupnya.
Sejatinya kata harmonis dalam keluarga tak ada dalam catatan hariannya.
Senyum ramah tak lagi ada, kini berganti tangis dalam diam yang sudah menjadi karib sehari-hari.
Muflih Alfath, adalah nama pena dari penulis yang lahir pada tahun 2000 di Grobogan, Jawa Tengah. Ia merupakan alumni dari MA Nuril Huda, Tarub Tawangharjo. Ia merupakan penulis pemula. Dalam dua tahun ini, ia telah memiliki 6 antologi yang terdiri dari cerpen dan puisi. Salah satu karya yang terkesan baginya ialah antologi puisi yang berjudul “Kenapa Harus Aku?” Selain berkecimpung di dalam dunia literasi, ia juga belajar ilmu parenting anak, walaupun baru melalui media sosial. Bagi penulis dua hal itu menjadi titik baliknya untuk terus mengejar impiannya selama ini. Pria kutu buku ini, memiliki hobby menulis serta mendengarkan musik yang mampu menenangkan. Sekarang penulis disibukkan dengan aktivitasnya yaitu terus mencoba berkarya melalui beberapa event menulis. Ragam tulisannya berupa karya quotes, puisi, cerpen, serta cerbung. Kumpulan puisi ini merupakan karya solo pertamanya. Untuk itu tunggu karya lainnya.