Pada akhir abad ke enam era Kristen, sejumlah kota berkembang di sepanjang pantai Arab sebagai tempat pertumbuhan perdagangan. Bangsa Arab menerima barang di pelabuhan Laut Merah dan membawa kafilah unta melintasi padang pasir menuju Suriah dan Palestina, mengangkut rempah-rempah dan kain dan barang-barang dagangan lainnya. Mereka pergi ke utara, selatan, timur, dan barat sehingga mereka tahu semua tentang dunia Kristen dan ide-idenya, juga tentang Zarathustra dan ide-idenya. Sejumlah suku Yahudi tinggal di tengah orang Arab, mereka datang ke sini setelah bangsa Romawi mengusir mereka keluar dari Palestina. Baik orang Arab maupun orang Yahudi adalah keturunan Semit dan leluhur mereka bersambung ke Ibrahim, dan melaluinya kepada Adam. Orang Arab memandang diri mereka sebagai keturunan Ismail, anak Ibrahim dan istri keduanya, Hajar. Cerita-cerita yang umumnya terkait dengan Perjanjian Lama Adam dan Hawa, Habil dan Qabil, Nuh dan bahteranya, Yusuf dan Mesir, Musa dan Fir’aun, dan yang lain juga merupakan bagian dari tradisi Arab. Meskipun sebagian besar orang Arab adalah kaum musyrik pada saat itu, dan orang Yahudi tetap tegas monoteistik, kedua kelompok ini nyaris tak dapat dibedakan dalam hal budaya dan gaya hidup, orang Yahudi dari daerah ini berbicara bahasa Arab, dan struktur suku mereka mirip dengan orang Arab. Sebagian orang Arab adalah suku Badui yang tinggal nomaden di padang gurun, tetapi yang lainnya penghuni kota. Nabi Muhammad lahir dan dibesarkan di kota Makkah yang sangat kosmopolitan, di dekat pantai Laut Merah.
Sesungguhnya, ada dua jenis bencana, yang satu kecil, yang satu besar. Yang kecil datang dari barat. Pada saat ini, dunia muslim hanya tahu sedikit tentang Eropa-Barat sama seperti yang diketahui orang Eropa belakangan tentang pedalaman Afrika. Bagi kaum muslim, segala sesuatu di antara Bizantium dan Andalusia kurang lebih adalah hutan purba yang dihuni orang-orang amat primitif sehingga mereka masih makan daging babi. Ketika kaum muslim berkata Kristen, yang mereka maksudkan adalah gereja Bizantium atau berbagai gereja lebih kecil yang beroperasi di wilayah yang dikuasai muslim. Mereka tahu bahwa sebuah peradaban yang lebih maju telah berkembang di wilayah yang lebih ke barat, jejak-jejaknya masih bisa terlihat di Italia dan bagian-bagian pantai Laut Tengah, yang kerap diserang kaum muslim, tetapi runtuh pada Zaman Kegelapan, sebelum Islam masuk ke dunia itu, dan sekarang tak lebih dari sebuah kenangan.
Pandangan Islam ini tidak terlalu salah. Keadaan Eropa memang amat mengerikan untuk waktu yang lama. Mendapat serangan selama berabad-abad dari suku-suku Jermanik, dari Hun, dari Avar, dari Magyar, dari Muslim, dari Viking dan yang lainnya. Eropa nyaris tenggelam sekadar mampu bertahan. Sebelum kami menceritakan perihal lebih jauh perihal orang-orang Eropa mendatangi Dunia Tengah ada baiknya kami mengingatkan kembali kisah yang penuh inspiratif pada saat Khalifah Kedua Umar bin Khaththab memasuki kota Yerusalem...
Bingung mau mulai dari mana, baiklah...!
Sementara itu, tentara lain menaklukkan Bizantium di sepanjang pantai Laut Tengah, turun ke Mesir, dan masuk ke Afrika Utara. Permata di mahkota penaklukan ini adalah Yerusalem, yang satu peringkat di bawah Makkah dan Madinah sebagai tempat suci bagi umat Islam, sebagian karena Nabi Muhammad pernah mengalami perjalanan ke langit sejenak dari kota ini selama masa hidupnya. Salah satu cerita Umar yang paling terkenal terjadi setelah kejatuhan kota ini...
Julfa Rinanda atau sering di sapa dengan Julpa, lahir di Suak Pandan, 02 Juli 1995 Samatiga - Aceh Barat, ia adalah seorang anak cucu dari keluarga Baharuddin dan Rukayyah dari Keluarga Ayahanda. Rosmaidar dan M. Amin Thalib dari Keluarga Ibunda. Julfa Rinanda mempunyai Tiga saudara kandung dari pasangan "Jufrizal [Cek Gu] dan Lismaida [Dewi]"
Penulis menempuh Sekolah Dasarnya di SD Negeri Patek Kemudian Lanjut ke Yayasan T. Chik Lyla Perkasa MTs.S Nurul Falah Meulaboh Aceh Barat dan Meneruskan Study Teknik di SMK Negeri 2 Meulaboh (STM), kemudian pindah ke SMK Negeri 1 Banda Aceh, singkat cerita berpindah lagi dan lulus di SMK Negeri Krueng Tho, Darul Hikmah Aceh Jaya. Melanjutkan Studinya dan Lulusan S1 Ilmu Administrasi Publik di Universitas Terbuka.
Disamping study umumnya ia menempuh beberapa study sejarah, bidang keislaman, dan bidang seni sastra lainnya pada beberapa majelis Ilmu (Dayah) di Aceh yaitu merupakan pembelajaran Ilmu Tasawwuf, Filsafat Sejarah, dan bidang Seni & Sastra lainnya. Alhamdulillah sekarang pun masih mengikuti pengajian bersama Komunitas hijrah bersama Ustadz Abdul Somad dan Guru Besar/Ustadz-Ustadz Lainnya, yang mengadakan kajian hijrah pada Kajian bernama SIDAQ, salah satu Komunitas hijrah di Indonesia Komunitas ini berkategori online/digital. Adapun study online lainnya juga mengikuti program study Investasi bersama Astronacci Indonesia.
Penulis sendiri pernah meraih Award yang diselenggaran oleh WAA International pada tahun 2023 dalam kategori Book & Magazine, dan Business Plan. Pada tahun yang sama pula ia memperolah kesempatan terpilih sebagai nominasi Best Writer Book “Reality dan Cabaran Semasa” yang di selenggaran oleh University of Malaya. Pada tahun yang sama pula memenuhi panggilan PNRI Aceh melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Aceh dalam rangka Hari Kunjung Perpustakaan dan terpilih sebagai penulis buku terbaik bernuansa daerah. Disamping yang baru diperoleh, sebelumnya pernah meraih penghargaan dalam bidang Seni Musik Electronic yang diselenggarakan oleh Pioneer Nation di Bali pada tahun 2015 silam. Setelah meniti karir pada bidang seni & sastra selama 3 tahun, lalu baru menempuh hal baru dan meniti karir yang lebih banyak lagi.
Saat ini bekerja pada bidang Mentoring Literasi & Numerasi pada Gerakan/Komunitas KATA SENI. Untuk meningkatkan mutu pendidikan di bumi Serambi Mekkah melalui Program KATA SENI dan menempatkan Saya sebagai Tim Editor, Tim Design, Tim Layouter, Administrasi Publik, Pelaporan & Program-Program Lainnya. KATA SENI juga sudah diakui dan diapresiasikan oleh Kementerian Perpustakaan Nasional, sekarang telah bekerjasama dengan Sekolah-sekolah (SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA/SMK, SLB) di Provinsi Aceh.
Berpengalaman lainnya pada bidang project sebelum-sebelumnya seperti pada bidang Konsultan, Kontruksi, Pengadaan Barang & Jasa serta Instansi lainnya, yang tidak mungkin kusebutkan satu-persatu disini. Tidaklah membuat Saya merasa puas untuk menimba pengalaman dan wawasan ilmu dari Allah yang cukup besar dan benar adanya, dan sekarang disamping pekerjaan-pekerjaan lainnya itu, juga sedang berfokus bersama Komunitas Al-Waliyyah dan Bravo Darussalam dalam membangun kembali bumi Islam tercinta, serta menerbitkan kembali Naskah-Naskah Kuno, dan menelusuri, meneliti jejak-jejak sejarah yang ada di Aceh, Indonesia dan Asia Tenggara lainnya.