Semua berjalan mulus selama Seyla menata hatinya di negeri tulip dan kincir angin. Dia menikmati hari-harinya berkuliah, melupakan Zen, dan berkawan dengan orang-orang dari berbagai pandangan.
Sampai akhirnya Pangeran Karl van Veldhuizen, putra mahkota Kerajaan Belanda muncul dan mengusik hari-harinya yang damai. Hati Seyla telanjur tertambat pada pesona sang pangeran yang tampaknya nyaman menghabiskan waktu bersamanya di Volendam. Satu hal yang menghalangi Seyla: Pangeran sudah bertunangan dengan seorang Putri Belgia.
Akankah Seyla meneruskan mimpi mengejar kisah Cinderella-nya? Atau dia harus kembali pada misi utamanya di sini: melupakan laki-laki? Atau justru, dia bisa membalas karma sakit hatinya dengan berbuat hal yang sama kepada sang Putri? Tidakkah ini justru menjauhkan Seyla dari arti cinta yang sesungguhnya?
Dongeng modern di Netherlands ini ditoreh manis oleh Sinta Yudisia. Aroma Groningen dikisahkan dengan pekat, bahkan Mekkah terasa seperti di ujung tangan saja.
[Mizan, Mizan Publishing, Novel, Romance, Remaja, Dewasa, Indonesia]
Sinta Yudisia. Demikian nama yang tertulis di buku-buku. Sementara, nama asliku adalah Sinta Yudisia Wisudanti. Tampaknya, orangtuaku berharap aku menjadi gabungan seorang dewi dan ilmuwan. Dalam darahku mengalir suku Yogya dan Sasak, Lombok; tapi kini menetap di Surabaya.
Lafaz Cinta adalah novel yang terbit di awal abad milenium, ketika Bumi baru saja merayakan usia 2K. Lalu, novel ini mengalami revisi di beberapa bagian tanpa banyak mengubah inti cerita termasuk beberapa sejarah yang dibahas di masa itu.