Buku ini sangat berguna bagi masyarakat umum khususnya para pengamal tasawuf, apapun alirannya. Pun, tulisan ini pun bisa menjadi landasan teoritis bagi para pembelajar tasawuf secara khusus atau umumnya bagi mahasiswa yang belajar tentang Islam dan turunannya.
“Abah menyambut gembira dengan rampungnya buku berjudul “Tasawuf dalam Dimensi Zaman” yang membahas mengenai beberapa point penting mengenai dunia tasawuf berikut thariqah dan sebagian sejarah-nya yang disusun oleh Ustadz Muda dari Singaparna, Yandi Irshad Badruzzaman. Bahasan tema pada perbabnya merupakan hal-hal yang penting untuk diketahui oleh Ikhwan thariqah khususnya ataupun kaum muslimin pada umumnya.”
Syaikh KH. Moch Abdul Ghaos SM. (Mursyid TQN Suryalaya Sirnarasa Silsilah ke – 38)
“Mengenal Tasawuf ibarat tersesat di hutan belantara yang membutuhkan kompas untuk keluar dari ketidak pahaman. Butuh mursyid untuk menunjukan jalan tujuan juga butuh ketekunan “salik” dalam menjalani thariqah yang sedang dijalaninya. Buku ini adalah salah satu panduan agar tasawuf tidak terjebak dalam sistem kebatinan yang sesat.”
Prof. Dr. H. Muchtar Solihin, M.Ag. (Guru Besar Ilmu Tasawuf, UIN SGD Bandung)
Pria kelahiran Singaparna Tasikmalaya 01 Maret 1994, Tumbuh dan berkembang dilingkungan Pondok Pesantren Bahrul ‘Ulum Nagasari Singaparna, memulai pendidikan formal dari SDN II Cimerah (2006), Kemudian melanjutkan pendidikan ke MTs Negeri 1 Tasikmalaya (2009) dan jenjang SLTA di SMK Plus An-Nuur Sukarame (2012).
Pendidikan tarbiyah agamanya didapatkan dari tanah kelahirannya sendiri dan pernah bertabarruk mengikuti ngaji kilat di berbagai Pesantren termasuk PP. Al-Mursyidi Bahrul ‘Ulum KH. Busthomi Awipari Cibereum (2013), PP. Riyadlul Alfiyyah wal Hikam Az-Zainiyyah Selabintana Sukabumi dan beberapa pesantren kecil lainnya.
Pria berumur 28 tahun ini merupakan suami dari seorang perempuan hebat, Nufus Tsamratil Fuadah dan ayah dari anak lelaki sulungnya, Moch Badi’uzzaman Mughni Labib Pamanahrasa (2020). Mendapatkan jodoh dari salahsatu bentuk nyata keberkahan cipasung saat sama-sama menyelesaikan study strata 1-nya dari tahun 2015 dan menikah pada penghujung tahun 2019, tepat satu minggu sebelum perhelatan akbar wisuda sarjana Institut Agama Islam Cipasung / Universitas Islam KH. Ruhiat Cipasung digelar.
Karya tulisnya ini Tasawuf dalam dimensi zaman merupakan tindak lanjut daripada penulisan skripsi sarjananya, pun merupakan karya perdana yang terbit. meskipun sebenarnya ada beberapa karya lainnya yang belum rampung, seperti ; Nasihat Kehidupan, Oase Ramadhan serta buku diktat untuk pedoman santri dilingkungannya seperti ; Irsyadul Baarii sebagai taqrirat penjelasan dari Tijan Ad-Darori (Ilmu tauhid).
Kesibukannya kini adalah mengasuh dan mengajar para santri di Pesantren Bustanul Wildan Tanjungjaya Tasikmalaya bersama Istri sambil berkhidmah pula mengajar pendidikan sekolah formal di MTs Bustanul Wildan dan SMP Plus An-Nuur, Menerima kunjungan tamu serta aktif mengisi kajian rutin dibeberapa Majelis Ta’lim wilayah singaparna dan sekitarnya (2022).