Didalam Pelukan Panas Istri Bos

· Love Story Publisher
Ebook
148
Pages
Eligible
Ratings and reviews aren’t verified  Learn More

About this ebook

“Namanya seindah rembulan, tapi auranya sepanas api.” (Bab 1: Awal yang Patah)

“Ada sesuatu yang rapuh dalam dirinya, dan kerapuhan seorang pria adalah afrodisiak yang paling kuat bagiku.” (Bab 2: Aroma Asing di Ruang Sempit)

“Bayangan Desi mulai memudar, digantikan oleh aroma parfum melati, sengatan listrik di kulit, dan sebuah senyuman iblis yang menjanjikan surga sekaligus neraka.” (Bab 3: Sentuhan yang Tertinggal)

“Karena pria yang sedang kelaparan, tidak akan pernah menolak roti yang ditawarkan kepadanya, meskipun roti itu beracun.” (Bab 4: Bara yang Tersulut)

“Lubang kewanitaannya begitu sempit, panas, dan basah. Rasanya seperti masuk ke dalam surga yang paling terlarang.” (Bab 5: Ledakan yang Tak Terbendung (Versi 2))

“Nalarku mungkin berteriak untuk lari, tapi tubuhku, si pengkhianat ini, telah kecanduan.” (Bab 6: Candu yang Membakar Nalar)

“Sementara aku gemetar ketakutan, ia justru semakin bergairah.” (Bab 7: Jejak yang Ditinggalkan)

“Bahaya adalah bumbu paling sedap dalam perselingkuhan ini. Semakin besar risikonya, semakin nikmat rasanya.” (Bab 8: Ide Gila Sang Iblis)

“Ia adalah cahaya pagi setelah malam yang panjang dan penuh dosa.” (Bab 9: Titik Balik yang Tak Terduga)

“Ini adalah seks yang paling jujur yang pernah kami lakukan. Seks yang didasari oleh emosi yang sebenarnya: kemarahan, rasa memiliki, dan kesedihan karena sebuah akhir.” (Bab 10: Perpisahan yang Dingin dan Panas)

“Aku melarikan diri dari neraka itu, tapi aku sadar, aku akan selamanya dirantai oleh apinya.” (Bab 11: Benih yang Tertinggal)

***

Di sebuah toko kelontong yang sunyi di pinggiran Sleman, seorang mahasiswa patah hati bernama Ruli mencoba menyembuhkan lukanya di antara rak-rak biskuit dan tumpukan kardus mi instan. Ia pikir pekerjaan paruh waktu ini akan menjadi pelarian yang aman, sebuah rutinitas membosankan untuk menenggelamkan kenangan pahit akan cinta yang kandas. Namun, ia salah besar. Karena di sana, di balik senyum ramah sang pemilik toko, ada sepasang mata lapar yang memperhatikannya. Mata milik Wulan, istri bosnya yang cantik dan dewasa, seorang wanita yang bisa mencium aroma keputusasaan seperti serigala mencium bau darah.

Bagi Wulan, pernikahannya adalah sebuah kolam yang terlalu tenang, dan kehadiran Ruli yang rapuh adalah kerikil yang sempurna untuk menciptakan riak. Ia melihat kesedihan di mata pemuda itu bukan sebagai tragedi, melainkan sebagai sebuah undangan. Dengan dalih menghibur, ia memulai sebuah permainan berbahaya, mengubah lorong-lorong sempit dan gudang pengap menjadi panggungnya. Sentuhan yang disengaja, bisikan yang terlalu dekat, dan tatapan yang bertahan sepersekian detik lebih lama—semuanya adalah bidak catur yang ia gerakkan dengan presisi mematikan.

Ruli, yang jiwanya kosong, tak kuasa menahan kehangatan yang ditawarkan. Ia tahu ini terlarang, tahu ini adalah pengkhianatan paling hina. Namun, di dalam pelukan panas Wulan, rasa bersalah terkikis oleh gelombang hasrat yang membakar. Perselingkuhan mereka menjadi candu, sebuah kebutuhan mendesak yang mendorong mereka ke tindakan yang semakin nekat. Dari gudang yang tersembunyi hingga kabin mobil yang terekspos, setiap sesi bercinta adalah tarian di tepi jurang, di mana kenikmatan dan kehancuran hanya terpisah oleh selembar kaca tipis.

Namun, saat Ruli mulai tenggelam terlalu dalam di neraka kenikmatan ini, sebuah suara dari masa lalu kembali memanggilnya pulang, menawarkan penebusan dan kesempatan kedua untuk cinta yang ia kira telah mati. Tiba-tiba, ia dihadapkan pada sebuah pilihan mustahil: kembali ke pelabuhan yang aman, atau tetap terikat pada badai sensual yang mengancam akan menenggelamkan semua orang di sekitarnya. Wulan, sang iblis penggoda, tidak akan melepaskan mainan barunya begitu saja tanpa pertarungan.

Satu perpisahan terakhir dituntut sebagai harga kebebasan. Satu ledakan liar yang penuh amarah dan keputusasaan, di mana sebuah benih mungkin saja tertinggal. Karena di akhir kisah terlarang ini, ada sebuah pertanyaan yang akan menghantui selamanya: saat seorang wanita memenangkan permainannya, siapa sebenarnya yang menanggung konsekuensinya?

Contents:

Awal yang Patah—1

Aroma Asing di Ruang Sempit—11

Sentuhan yang Tertinggal—21

Bara yang Tersulut—29

Ledakan yang Tak Terbendung—43

Candu yang Membakar Nalar—57

Jejak yang Ditinggalkan—69

Ide Gila Sang Iblis—85

Titik Balik yang Tak Terduga—103

Perpisahan yang Dingin dan Panas—117

Benih yang Tertinggal—135

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.