Éloi Marceau selalu mengingat suara itu—sebuah dengung yang memanjang sebelum pecah menjadi bunyi logam patah. Ada kilatan lampu rem, udara yang berbau tajam seperti besi panas, dan jeritan yang tidak lagi punya bentuk kata. Di kursi baris ketiga bus pariwisata itu, dia sempat menoleh kepada Lucille Garnier, sahabat yang berbagi earphone dengannya, tepat sebelum dunia berubah menjadi kemiringan yang tidak masuk akal.