Tiga tahun setelah batu pertama ditanam, Pintu Waktu Bahari mulai muncul di brosur wisata provinsi. Sebuah drone menyorotinya dari langit: lengkung baja corten, mosaik biru kehijauan, garis kuningan bekas kecelakaan, dan pengarah reflektif seperti dua tangan kecil yang siap menyambut.