Sudah dua bulan Nikola tinggal di salah satu pulau kecil di luar Malé. Hari-harinya sederhana: mengajar anak-anak menghitung langkah, membantu nelayan menarik jaring, dan menulis catatan harian di teras gubuk bambu. Namun, setiap malam, angin laut membawa suara samar—seperti langkah-langkah yang menunggu di jalan lain. Suatu malam, Aishath mendekatinya sambil membawa teh pandan. “Laut tidak hanya menerima, Nikola. Ia juga mengantar,” katanya.