Di tengah kebisingan dapur restoran Jasmin Mahal di Jaipur, di mana sendok beradu dengan wajan dan perintah bersahutan dalam tiga bahasa, ada ritme lain yang jarang dilihat pengunjung. Ritme itu lahir dari bak cuci piring yang selalu penuh: piring baja berkilat, mangkuk kari yang mengering di tepi, gelas masala chai dengan jejak manis yang lengket. Orang yang memimpin ritme itu bernama Aarav Menon, lelaki kurus dengan lengan urat yang menonjol, kuku bersih yang dipotong rata, dan sepasang mata yang membaca arus air secepat mata nelayan membaca ombak.