Kemampuan imajinasi untuk melampaui keterbatasan dibahas secara luas, dengan menekankan sifat gandanya yang dapat dikritik dan dirayakan. Kemampuan untuk memvisualisasikan dan secara mental menciptakan situasi yang diinginkan sangat penting untuk mencapai tujuan dan mengatasi tantangan. Buku ini juga berpendapat bahwa berpikir dari akhir, yaitu secara internal mengalami pemenuhan keinginan sebelum terwujud secara fisik, merupakan hal yang mendasar untuk mengubah aspirasi menjadi kenyataan yang nyata.
Selain itu, praktik-praktik seperti pengampunan dan tinjauan mental setiap hari disajikan sebagai cara yang ampuh untuk mengubah pengalaman buruk dan menumbuhkan kedamaian batin yang langgeng. Gagasan bahwa tinjauan mental dapat menulis ulang masa lalu yang dirasakan, menyesuaikannya sesuai dengan cita-cita dan keinginan pribadi, menunjukkan pengaruh kuat imajinasi pada persepsi dan penciptaan realitas seseorang.
Salah satu poin paling provokatif dari buku ini adalah penafsirannya tentang Kristus sebagai imajinasi individu itu sendiri, sebuah kebangkitan potensi ilahi di dalamnya. Kedatangan Kristus, bukan sebagai kedatangan eksternal tetapi sebagai wahyu Kerajaan Surga di dalam diri setiap manusia, adalah sebuah perspektif yang menantang konsep-konsep tradisional dan mendorong transformasi diri dan penciptaan realitas secara sadar.
Singkatnya, buku ini menekankan bahwa imajinasi bukan hanya kemampuan mental, tetapi juga merupakan prinsip ilahi yang, jika dikembangkan dengan kebijaksanaan dan tujuan, dapat mengubah dunia batin setiap individu dan secara signifikan mempengaruhi keadaan eksternal. Dengan menyelaraskan imajinasi dengan visi dunia yang ideal dan bertindak sesuai dengan visi tersebut, seseorang dapat memicu perubahan struktural yang positif dalam hidup mereka dan dunia di sekitar mereka.
A.R.Ribeiro.
Perpustakaan Pemikiran Baru