Salju tipis turun di Kragujevac saat lonceng gereja memantulkan udara dingin. Nikola berdiri di depan sekolah dasar tempat ia menjadi pembimbing jalan pagi. Di dinding koridor, peta besar yang ia pasang kini penuh pin warna-warni—tiap anak memiliki satu pin untuk menandai impian langkahnya. Ada pin di Danube, di pegunungan Tara, bahkan satu pin kecil—ditulis tangan: “Pantai yang tidak pernah capek—Maldives.”