Di Lembah Nauri, orang-orang percaya air bisa merasakan. Ia pernah asin ketika kabar buruk datang dari pesisir, ia pernah manis ketika bayi pertama menangis di klinik baru, dan pernah pahit saat banjir menelan sawah. Musim-musim setelah Ritus Air, air menjadi lebih tenang—seperti seseorang yang menemukan ritme bernapasnya kembali. Jalan kerikil memutar, jalur ikan berdesis halus oleh sirip-sirip kecil, dan Sereva tetap menggumamkan waktu dari pucuk-pucuk dahan.