Di kota tepi sungai bernama Saint-Renard, kebiasaan telah menjadi musik. Di kafe Chez Mireille, setiap pagi dimulai dengan ritme halus: kain menyapu meja dalam spiral-lalu-lurus, cangkir berbisik ketika bertemu piring kecil, kaca menelan embun tanpa protes. Sejak Pekan Warisan, kota itu seolah menambahkan pendengaran kedua: bukan pada suara keras, melainkan pada halusnya jeda di antara bunyi-bunyi. Dan di bawah semua itu, seekor tikus kecil bernama Éloi menulis partitur hariannya—bukan dengan tinta, melainkan dengan kebiasaan.