Saat Mateo berusia sebelas, Amihan yang sejuk memberi hari-hari bening. Ayahnya, Isagani, pulang dari melaut dengan perahu kecil bernama Santa Teresa. Mereka makan nasi hangat, ikan kering, dan kadang-kadang singkong rebus. Tunas pisang yang mereka tanam telah menjadi batang tinggi, daunnya mengilap, menyapu genteng seng bila angin menyeringai.