Sore di Anavilhanas jatuh pelan seperti kain tipis yang ditarik dari langit. Tainá, gadis muda dengan rambut legam sewarna air sungai ketika malam, duduk di tepi perahu. Ia menunggu ayahnya, Yaguara, kembali dari memeriksa bubu di hulu. Angin membawa bau humus, tanah basah, dan sekilas wangi bunga yang tak terlihat. Di antara ribuan pulau kecil, air berkilau membelah bayangan pepohonan seperti sisik ikan raksasa.