Pagi itu, hujan jatuh dengan sopan. Di ambang pintu Rumah Napas, embun menempel seperti kalimat yang belum selesai. Li Wei menyiapkan pipa, Jiang Rui memeriksa marver, Jiang Ning menulis catatan kecil untuk seri Pagi Padi yang akan dikirim. Di dinding, grafik “Kurva Senja” dan “Kurva Fajar” berdampingan seperti dua nada yang rukun.